Palu (ANTARA News) - Polisi menangkap 19 perusuh yang melakukan pembakaran dan pengrusakan terhadap fasilitas investor minyak Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Medco E&P Tomori di Pulau Tiaka, Kecamatan Mamosalato, Senin (22/8) sore di pulau tersebut.

"Kita bersyukur para pelakunya sudah ditangkap, jumlahnya 19 orang," kata Kapolda Sulteng Brigjen Pol Dewa Parsana kepada wartawan di sela-sela acara buka puasa bersama di Direktorat Lalu Lintas, Senin malam.

Kapolda Dewa Parsana mengatakan, penangkapan terhadap belasan perusuh itu dilakukan karena tindakannya yang melawan hukum yakni melakukan pengrusakan dan penyanderaan terhadap sejumlah karyawan JOB Pertamina-Medco termasuk anggota Polri dan TNI.

Menurut dia, ke-19 perusuh itu kini diamankan di Mapolres Banggai untuk proses pengembangan lebih lanjut.

Rencananya, belasan perusuh itu akan dibawa ke Mapolda Sulteng di Kota Palu untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan.

"Sekarang masih di Luwuk, tetapi saya perintahkan untuk segera membawa seluruh pelakunya ke Palu agar proses penyelidikan dan penyidikannya aman dan lancar," tegas mantan Direktur Reserse Kriminal Polda Jawa Tengah itu.

Kapolda mengimbau kepada seluruh masyarakat di wilayahnya, khususnya di Morowali agar tidak mengedepankan emosi dalam menyelesaikan persoalan apapun.

"Kalau permasalahan didekati dengan emosi maka akan menciptakan kerugian yang besar bagi diri sendiri dan orang lain. Jadi tolong itu dihindari," kata mantan Wakapolda Sulteng itu.

Kapolda Dewa Parsana juga menyebutkan bahwa massa yang mengamuk itu juga sempat menyandera tiga orang polisi dan seorang anggota TNI.

"Namun mereka sudah dibebaskan sebelum buka puasa," kata Kapolda.

Sementara itu Kapolres Morowali AKBP Suhirman saat dihubungi terpisah melalui telepon genggamnya membenarkan bahwa dalam peristiwa itu, massa yang marah melempari sumur minyak di Tiaka dengan bom molotov sehingga sumur minyak itu terbakar.
(ANT-106)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2011