Kendari (ANTARA) - Kota Kendari, Sulawesi Tenggara akan menerima pasokan  33.480 liter.minyak goreng dari pemerintah pusat pada awal Maret 2022 untuk mengatasi kelangkaan di pasar setempat.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Kendari Ambo Aco Palinrungi di Kendari, Sabtu mengharapkan kedatangan minyak goreng tersebut bisa mengatasi kelangkaan yang saat ini masih terjadi.

"Pemerintah pusat bakal mengirimkan pasokan minyak goreng ke Kota Kendari sebanyak 33.480 liter," katanya.

Dia menyampaikan pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI bekerja sama dengan pabrik minyak goreng akan mengirim 33.480 liter ke Kota Kendari.

Ambo menjelaskan puluhan ribu minyak goreng tersebut nantinya bakal di salurkan ke distributor yang ada di daerah tersebut yaitu PT Surapandang Kendari.

Menurut dia, kelangkaan minyak goreng di Kota Kendari terjadi bukan karena adanya orang tidak bertanggung jawab melakukan penimbunan tetapi memang akibat kekosongan stok.

"Kelangkaan minyak goreng baik di ritel-ritel modern maupun di pasar tradisional di Kendari lebih disebabkan stok minyak goreng di tingkat distributor kosong," ujar dia.

Ia berharap masyarakat agar tidak panik dengan kelangkaan minyak goreng karena kebutuhan minyak goreng di Kota Kendari segera terpenuhi dalam sepekan ke depan.

Sebelumnya, Wali Kota Kendari Sulawesi Tenggara Sulkarnain Kadir mengatakan bahwa saat ini stok minyak goreng di daerah itu aman karena pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk menetralisir kelangkaan minyak yang saat ini terjadi.

"Alhamdulillah di Kota Kendari kita sudah melakukan pengawasan dan koordinasi dengan pemerintah pusat. Sudah ada stok yang disiapkan untuk menetralisir," katanya.

Dia menyebut stok minyak goreng yang sudah disiapkan itu nantinya akan disalurkan ke pasar-pasar dan toko-toko, sembari melakukan operasi pasar.

Wali Kota meminta agar masyarakat tidak khawatir dan tidak perlu berbelanja minyak goreng secara berlebihan atau di luar dari kebutuhan.

"Tidak usah khawatir, kita berusaha untuk menjaga ketersediaan. Alhamdulillah sampai hari ini sebenarnya siap, hanya saja kita mengantisipasi ketika masyarakat membeli secara berlebihan (panic buying)," demikian Sulkarmain Kadir.
Baca juga: Analis kesehatan: Penggunaan minyak jelantah secara berulang barbahaya
Baca juga: Mendag minta eksportir siapkan minyak goreng murah
Baca juga: Mendag Luthfi pastikan stok minyak goreng aman saat Ramadhan

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA 2022