Quetta, Pakistan (ANTARA News) - Sejumlah orang bersenjata yang naik sepeda-motor di Pakistan baratdaya membakar sedikitnya 19 truk yang membawa bahan bakar minyak untuk pasukan NATO pimpinan AS di Afghanistan, Senin, kata beberapa pejabat.

Kelompok bersenjata itu menembaki truk-truk itu ketika rombongan kendaraan tersebut sedang menunggu pengawalan polisi di jalan raya utama di desa Kolpur, 25 kilometer sebelah selatan Quetta, ibu kota provinsi bergolak Baluchistan, kata pejabat kepolisian Ismail Kurd.

"Tiga-belas truk minyak terbakar penuh, sementara enam rusak sebagian dan tujuh lain selamat," kata Kurd kepada AFP, dengan menambahkan bahwa tidak ada korban dalam insiden itu.

"Ada sekitar selusin orang bersenjata yang datang dengan sepeda-motor, menembaki truk-truk minyak, dan ketika kebakaran mulai terjadi, mereka melarikan diri," katanya.

Sekretaris kementerian dalam negeri provinsi itu Zafarullah Baloch mengkonfirmasi serangan tersebut.

Belum ada klaim tanggung jawab segera namun gerilyawan Taliban melakukan serangan-serangan serupa di masa silam untuk mengacaukan perbekalan bagi pasukan pimpinan AS yang memerangi milisi itu di Afghanistan selama 10 tahun terakhir.

Sebagian besar perbekalan dan peralatan bagi pasukan asing di Afghanistan dikirim melalui Pakistan, namun militer AS kini semakin sering menggunakan jalur alternatif melalui Asia tengah.

Gerilyawan mengklaim melancarkan serangan-serangan semacam itu untuk membalas serangan-serangan pesawat tak berawak AS di kawasan suku Pakistan.

Pesawat-pesawat tak berawak AS dikabarkan melancarkan belasan serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al-Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei.

Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.

AS pada 2010 menggandakan serangan rudal di kawasan suku Pakistan, dan lebih dari 670 orang tewas dalam sekitar 100 serangan sepanjang tahun itu. Pada 2009, 45 serangan semacam itu menewaskan 420 orang, menurut hitungan AFP.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al-Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

AS menyebut kawasan suku Pakistan sebagai markas global Al-Qaida dan salah satu tempat paling berbahaya di Bumi.

Pejabat-pejabat AS mengatakan, pesawat tak berawak merupakan senjata sangat efektif untuk menyerang kelompok militan. Namun, korban sipil yang berjatuhan dalam serangan-serangan itu telah membuat marah penduduk Pakistan.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan, demikian AFP.

(SYS/M014)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011