Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengembangkan korporatisasi petani berbasis koperasi khusus produk pisang Cavendish di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, yang berkolaborasi dengan PT Great Giant Pineapple (GGP) selaku offtaker.

"Ini merupakan suatu bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani melalui kolaborasi berbagai pihak," ujarnya di kawasan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, sebagaimana dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu.

Adanya kolaborasi dengan petani dan koperasi disebut akan membuat PT GGP tak perlu memiliki lahan, serta lebih memudahkan masuk ke pasar nasional maupun global.

Selain melalui kolaborasi lintas kementerian, adanya kemitraan dengan PT GGP akan mendorong peningkatan kesejahteraan petani.

Kehadiran perusahaan tersebut tak hanya berperan sebagai offtaker, namun juga melakukan penyediaan bibit, pendampingan, pengemasan, grading (pemisahan bahan pangan berdasarkan mutu), hingga pengiriman ke pasar ekspor.

Untuk memenuhi standarisasi ekspor, maka kemitraan koperasi dengan PT GGP dinilai juga menjadi penting. Misalnya, terdapat 21 sertifikat ekspor komoditas pisang yang telah diurus PT GPP sehingga dapat masuk ke pasar Eropa dan Amerika.

Karena itu, Menkop mengajak petani dari berbagai daerah terlibat ke dalam wadah koperasi dan melakukan konsolidasi lahan.

"Koperasi yang berhadapan dengan buyer (pembeli), sehingga harga tidak dipermainkan pasar dan para petani memiliki kepastian pasar dan stabilitas harga, karena koperasi yang berperan sebagai offtaker pertama," kata dia.

Dalam hal ini, Koperasi Ara Cahayani Gayo (ACG) sebagai salah satu koperasi di daerah tersebut dianggap dapat berperan sebagai konsolidator sekaligus agregator dari hasil panen yang akan diproduksi.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Bener Meriah Dailami menyatakan pemanfaatan lahan untuk pisang Cavendish sangat potensial dikembangkan masuk ke pasar ekspor.

"Setelah lahan 3,5 hektar dan 12 hektar, ditargetkan pengembangan selanjutnya ada di lahan seluas 300 hektar, dan bekerjasama dengan PT Great Giant Pineapple," ungkap Dailami.

Adapun manfaat yang akan dirasakan petani di Bener Meriah antara lain ialah menerima bibit pisang sebanyak dua ribu batang dari PT GPP.

"Bila lahannya semakin luas dan besar, saya berharap akan ada industri pengolahan buah-buahan di Bener Meriah," katanya.

Baca juga: Ancaman krisis pangan, Menkop perkuat korporatisasi petani-nelayan

Baca juga: KSP: Korporatisasi petani tingkatkan daya saing

Baca juga: Kemenkop UKM dorong konsolidasi petani wujudkan korporatisasi pangan

Baca juga: Kemenkop-UKM kembangkan model bisnis korporatisasi petani


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2022