Nagreg, Jawa Barat (ANTARA News) - Lingkar Nagreg di Jawa Barat sungguh vital peranannya dalam transportasi umum, teristimewa saat Lebaran. Karena itulah Presiden Susilo B Yudhoyono meminta semua pihak terkait terus mengevaluasi proses pembangunan dan penggunaan jalur Lingkar Nagreg, Jawa Barat.

"Jajaran PU dan kepolisian setiap tahun harus ada evaluasi menyeluruh. Dengan evaluasi terus menerus akan terlihat mana yang kurang," kata Yudhoyono, saat meninjau kesiapan Jalur Lingkar Nagreg, Rabu siang.

Yudhoyono secara khusus meminta kepada pihak kepolisian untuk mengantisipasi kemacetan dan kemungkinan timbulnya kecelakaan di daerah itu.

Presiden dan Ibu Negara meminta supaya ada penanda batas kecepatan di jalur itu. Selain itu, pihak kepolisian juga diminta tetap melakukan patroli dan mengingatkan pengemudi untuk tidak melaju terlalu cepat.

Menurut Yudhoyono, penanda batas kecepatan dan patroli rutin sangat diperlukan karena jalur Lingkar Nagreg yang menurun bisa menjadi pemicu bagi pengemudi untuk memacu kendaraan terlalu cepat.

"Karena turun, jadi memacu kecepatan tinggi, resiko kecelakaan tinggi karena kendaraan memacu," kata Yudhoyono.

Presiden juga sempat berdialog dengan sejumlah pihak dalam kunjungan itu. Dialog dilakukan di satu tenda yang dilengkapi keterangan proses pembangunan Lingkar Nagreg yang dimulai sejak 2006.

Selama proses dialog, jalur lalu lintas tetap dibuka.

Pada Rabu, Presiden dijadwalkan mengunjungi sejumlah tempat dalam rangkaian Safari Ramadhan.

Selain jalur Nagreg, Presiden dijadwalkan mengunjungi SDN 2 Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya; Puskesmas Kawalu, Kota Tasikmalaya; Pusat Kerajinan Bordir Haryati; dan buka puasa bersama di Pondok Pesantren Al Hasanah. (G003)

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2011