Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nusron Wahid mengatakan peringatan Hari Lahir (Harlah) NU untuk wilayah Indonesia barat mengusung subtema "Lestari Alamnya Sejahtera Petaninya".

"Rangkaian Harlah Ke-99 NU (kalender Hijriah) untuk wilayah Indonesia barat yang difokuskan di Palembang pada tanggal 3—5 Maret 2022," kata Nusron dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin

Disebutkan pula bahwa rangkaian harlah akan dihadiri Rais Aam K.H. Miftachul Akhyar dan Ketua Umum K.H. Yahya Cholil Staquf serta sejumlah ketua PBNU.

Adapun pesertanya adalah perwakilan dari PWNU dan PCNU se-Pulau Sumatera dengan narasumber dari kalangan pemerintah dan akademikus serta perwakilan dari komunitas petani sawit.

Rangkaian acara, kata dia, pidato sambutan dari Rais Aam dan Ketua Umum serta sambutan Presiden yang diwakilkan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan sambutan selamat datang dari Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.

Selanjutnya, halakah lingkungan hidup yang terkait dengan perubahan iklim dan kehutanan sosial serta bagaimana mengakselerasikan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang menjadi salah satu concern PBNU, yakni melakukan pendampingan petani sawit.

Dalam halakah tersebut, kata anggota DPR RI itu, akan dirumuskan program serta instrumen yang efektif sehingga bisa menjadi model untuk pengangkatan kesejahteraan petani kelapa sawit secara umum.

Sebagai bentuk keseriusan dari PBNU dalam upaya pendampingan terhadap petani sawit, kata dia, akan dihadirkan secara langsung menteri-menteri terkait, seperti Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Nusron mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan penanaman perdana PSR yang secara simbolik di Desa Kencana, Kecamatan Rambang, Kabupaten Muara Enim, oleh Ketua Umum PBNU, Menko Perekonomian selaku Ketua Komite Pengarah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPD-PKS), dan Menteri Pertanian.

Dalam rangkaian harlah, antara lain penyerahan hibah atau wakaf serta peletakan batu pertama pembangunan Perguruan Tinggi NU Sumatera Selatan. Hal itu, kata dia, bagian dari upaya PBNU dalam dunia pendidikan agar ke depan melahirkan generasi yang unggul sehingga cakap dalam mengikuti perkembangan pada era globalisasi yang serba cepat.

"Prinsipnya, program-program nyata yang bisa dirasakan secara langsung akan terus menjadi upaya PBNU, dengan pendampingan, advokasi, dan edukasi rakyat agar bisa mendapatkan akses pengembangan,” ungkap Nusron.

Baca juga: Erick Thohir: Program BUMN antarkan pesantren jadi mercusuar peradaban

Baca juga: Kemenkop jalin kesepakatan dengan PBNU untuk berdayakan santri
 

Pewarta: Fauzi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2022