Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Besar terus menguatkan program peningkatan kualitas produk dari pelaku UMKM setempat dengan terus melakukan pendampingan, serta juga membantu mereka mendapatkan pasar yang lebih luas.

"Permasalahan utama UMKM di Aceh Besar itu adalah pada kualitas produk, karenanya kita masih tingkatkan terus kualitasnya, dan membantu pemasarannya," kata Kabid Koperasi dan UMKM Dinas Koperasi UKM Dan Perdagangan Aceh Besar Zahri, di Aceh Besar, Senin.

Zahri mengatakan, selama ini dari 5.000 pelaku UMKM di Aceh Besar masih banyak yang menjual produknya secara offline, padahal di era digital ini sudah dapat dipasarkan juga secara online.

"Karena kalau dengan online pasarnya tidak hanya terbatas di Aceh, tetapi juga bisa ke luar daerah, sehingga banyak produk kita bisa dijual ke luar. Maka karena itu kita akan berikan pembinaan," ujarnya.

Selain itu, kata Zahri, pihaknya juga akan membantu para UMKM mendapatkan legalitas serta akses pembiayaan dengan menggunakan kredit usaha rakyat (KUR) yang marginnya (subsidi bunga) rendah yakni enam persen.

"Jadi kita memfasilitasi atau mendekatkan mereka para pelaku UMKM di Aceh dengan lembaga pembiayaan," katanya.

Zahri menambahkan, pihaknya terus melakukan peningkatan kapasitas para pelaku UMKM di Aceh Besar bisa naik kelas. Dalam artian membantu mampu melihat peluang pemasaran lewat aplikasi.

Kemudian, lanjut Zahri, Pemkab Aceh Besar juga akan memfasilitasi produk pelaku UMKM itu bisa sampai ke pasar modern di Aceh seperti Suzuya Mall, Indomaret, hingga supermarket besar lainnya.

"Jadi kita di Aceh Besar Pusat Usaha Layanan Terpadu (PULT), jadi lembaga pendamping ini lah yang akan menjadi mediator para pelaku usaha tersebut dengan pemerintah hingga pasar," kata Zahri.

Baca juga: BSI luncurkan UMKM Center di Aceh

Baca juga: Pelaku UMKM di Aceh diminta manfaatkan program digitalisasi

Baca juga: Minyeuk Pret, produk UMKM lokal Aceh yang mendunia

 

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2022