Jakarta (ANTARA News) - Pelaku pasar di Bursa Efek Indonesia Kamis siang mengambil posisi beli, meski dalam volume kecil sehingga indeks harga saham gabungan (IHSG) naik tipis.

Indeks BEI naik 8,30 poin atau 0,22 persen menjadi 3.850,322 dan indeks LQ-45 bertambah 1,258 poin atau 0,19 persen ke posisi 679,623.

Analis PT Bank Saudara Tbk Rully Nova mengatakan, jumlah pelaku pasar makin berkurang sehingga pembelian saham relatif kecil.

Kondisi ini hanya mendorong indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) naik tidak tapi tidak terlalu besar, ucapnya.

Menurut dia, sebagian pelaku pasar sudah meninggalkan pasar, mereka mempersiapkan diri untuk menyambut Idul Fitri. Padahal bursa global seperti indeks New York mengalami kenaikan sebesar tiga persen.

Rully Nova mengatakan, peluang indeks untuk kembali menguat masih ada. "Masih ada ruang untuk kembali menguat, hanya menunggu waktu saja masuk investor asing ke pasar domestik."

"Kami optimis pelaku asing akan meningkatkan investasi di pasar domestik yang mendorong rupiah dan indeks BEI menguat," katanya.

Saham-saham yang mendorong indeks BEI naik adalah saham industri rokok, industri tambang, properti dan perbankan. Saham Gudang Garam, lanjut dia naik Rp800 menjadi Rp54.800, saham Astra Internasioal menguat Rp300 menjadi Rp67.400, Astra Agro Lestari bertambah Rp300 menjadi Rp21.850, dan saham industri tambang Indo Tambang Mega bertambah Rpp150 menjadi Rp43.450.

Kemudian saham Bank BNI naik Rp100 menjadi Rp4.200, saham BRI naik Rp100 menjadi Rp6.500 dan saham BCA naik Rp50 menjadi Rp6.500.

"Kami optimis kenaikan harga itu akan berlanjut, sehingga memicu indeks BEI kembali menguat," ucapnya.

(H-CS/S004)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011