"Dalam konteks pemerintahan dan pelayanan publik, peristiwa isra dan mikraj harus dijadikan motivasi untuk menjalankan pemerintahan yang bersih, pelayanan terbaik karena dari setiap apa yang dikerjakan bernilai ibadah dan selalu dalam pengawasan Allah," kata Rudy Susmanto di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Menurut dia, peristiwa isra dan mikraj tidak sekadar memiliki dimensi kekayaan spiritual, tetapi syarat dengan pesan-pesan untuk menata kehidupan sosial sekaligus mengembangkan peradaban umat manusia.
Rudy menyebutkan Isra Mikraj juga merupakan simbol dari transformasi spiritual dan transformasi sosial atau perubahan dari satu keadaan ke keadaan yang lebih baik.
Ia menerangkan bahwa transformasi spiritual, mengajarkan semua untuk senantiasa taat, tunduk, dan patuh pada apa yang diperintahkan dan apa yang dilarang oleh Allah.
Sementara itu, transformasi sosial, mengajak semua untuk senantiasa melakukan perubahan, dari kesalahan menuju kesalehan, dari jalan gelap menuju hidup yang terang, dan dari keterbelakangan, menuju arah yang lebih maju.
Dengan semangat bertransformasi tersebut, kata Rudy, berupaya untuk mewujudkan peradaban yang lebih baik. Peradaban yang dipenuhi rasa keadilan bagi sesama, kesejahteraan, kehidupan yang berbudaya, menjunjung moral dan etika, serta kejujuran.
Rudy berharap peringatan Isra Mikraj tidak hanya dijadikan seremonial tanpa mengamalkan esensinya, khususnya bagi Pemerintah Kabupaten Bogor.
"Peristiwa Isra Mikraj ini sangat relevan untuk memotivasi diri bertransformasi secara pribadi-pribadi, dan juga bertransformasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya.
Baca juga: Peringatan Isra Mikraj perlihatkan kebesaran Allah SWT
Baca juga: Kelurahan "Serambi Mekkah" Pangkalpinang gelar tradisi "nganggung"
Pewarta: M. Fikri Setiawan
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2022
