Jakarta (ANTARA News) - Tim kemanusiaan "Indonesia ACTion Team for Somalia" mendirikan pusat layanan di Garissa, Ibu Kota Propinsi North Eastern, Kenya.

Tim kemanusiaan itu akan melayani ratusan ribu pengungsi Somalia di Kamp Dadaab yang terletak di perbatasan Kenya-Somalia, menurut siaran pers Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap yang diterima ANTARA, Kamis.

Ketua tim Imam Akbari dari Garissa melaporkan tim berada di Nairobi, Kenya, sejak Sabtu (20/8) pagi waktu setempat.

Indonesia ACTion Team for Somalia adalah tim kemanusiaan yang diberangkatkan oleh Komite Indonesia untuk Solidaritas Somalia (KISS). KISS digagas Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan dideklarasikan Jumat (19/8) di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta, sebagai respons Indonesia atas bencana kelaparan di Somalia.

Tim beranggotakan empat orang, termasuk dua orang dokter dan relawan logistik. Direncanakan, tim akan memasuki Mogadishu, Somalia, pascaaksi di Dadaab.

Imam Akbari menjelaskan tim kemanusiaan ini adalah tim pertama yang diberangkatkan oleh KISS.

"Segera disusul oleh tim-tim KISS yang lain. Kami akan bekerja mulai dari tahap emergency saat ini hingga fase pemulihan," katanya.

Kamp pengungsi Dadaab terletak di dekat perbatasan Kenya-Somalia. Kota Dadaab terletak di Provinsi North Eastern, wilayah di timur laut Kenya. Wilayah ini merupakan wilayah paling kering dan miskin di Kenya dan mayoritas penduduknya beragama Islam.

Menurut informasi dari Palang Merah Kenya, empat juta jiwa rakyat miskin Kenya tinggal di wilayah ini.

"Kamp pengungsian Dadaab berada di bawah otoritas Kementerian Imigrasi Kenya dan UNHCR," kata Imam.

Di Garissa, Posko ACTion Team difasilitasi oleh Sulaiman, tokoh setempat yang pernah kuliah di UIN Jakarta.

"Ini bukti bahwa Somalia, Kenya dan Afrika pada umumnya adalah saudara dekat kita," ujar Imam.

Data sementara yang didapat oleh Tim ACT di lapangan, jumlah pengungsi Somalia di Kamp Dadaab mencapai 400.000 jiwa. Tingkat migrasi pun terbilang cukup tinggi yaitu 1.200-1.500 orang perhari. Untuk mencapai Dadaab, pengungsi Somalia harus berjalan kaki menempuh jarak 100 km.
(M016)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2011