Pontianak (ANTARA News) - PT Pertamina Wilayah Kalimantan Barat kesulitan untuk menambah stok bahan bakar minyak di depo Siantan, Pontianak, guna meningkatkan ketahanan pasokan di provinsi itu karena kedalaman alur Sungai Kapuas yang terbatas.

"Pertamina hanya dapat memasok bahan bakar minyak dalam kapasitas kecil ke depo Siantan, maksimal 3.500 kilo liter untuk satu kapal masuk dari kilang," kata Sales Area Manajer Pertamina Kalbar, Ibnu Chouldum di Pontianak, Jumat.

Menurut dia, saat ini kedalaman alur di muara Sungai Kapuas, kurang dari lima meter sehingga kapal tanker yang masuk hanya mampu membawa maksimal 3.500 kilo liter (KL) bahan bakar minyak.

Ia menambahkan, bahan bakar minyak sebanyak itu aman untuk kebutuhan Kalbar selama dua hari.

Kondisi itu juga membuat kapal tanker pembawa bahan bakar minyak masuk ke Kalbar antara 18 hingga 20 kali dalam sebulan.

Ia mengungkapkan, Pertamina siap mendukung rencana pengerukan alur di muara Sungai Kapuas supaya kedalamannya lima meter lebih.

Namun, lanjut dia, semua sangat tergantung dari pengelola alur Sungai Kapuas untuk pelayaran.

"Kalau lima meter lebih, kapal tanker yang ukuran 6.000 KL bisa masuk. Stok di Depo Siantan juga mampu mencapai enam hari," katanya.

Minimnya curah hujan di Kalbar juga mempengaruhi distribusi BBM ke pehuluan karena membuat Sungai Kapuas mendangkal. Sementara Sungai Kapuas masih menjadi andalan Pertamina dalam mengirim BBM bersubsidi ke pedalaman Kalbar.

Selama ini, Pertamina menyuplai BBM ke wilayah pehuluan Sungai Kapuas dengan menggunakan ponton dan dibongkar muat di Sintang, Kabupaten Sintang, sebelum didistribusikan kembali.

"Sekarang, pengiriman tidak dapat langsung ke Sintang karena Sungai Kapuas dangkal. BBM tersebut dibongkar dulu di Sanggau, baru dibawa ke masing-masing SPBU tujuan," kata dia menjelaskan.

Hal itu berdampak ke biaya pengangkutan yang sebelumnya Rp180 per liter kalau menggunakan ponton dari Pontianak dan bongkar di Sintang.

Selain itu, distribusi BBM juga tidak lancar karena harus menunggu mobil tanki yang usai mengantar ke rute lainnya.

"Penambahan waktu kirim, berkisar antara empat jam sampai enam jam," kata dia.

Pertamina menjamin pasokan BBM di Kalbar aman selama Ramadhan hingga usai Lebaran meski ada peningkatan 10 - 15 persen untuk premium dan solar 5-10 persen dibanding hari biasa.

Stok di Depo Siantan juga ditambah dari dua hari menjadi 3-4 hari. (T011/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011