Banda Aceh (ANTARA) - Badan SAR Nasional (Basarnas) menyatakan telah melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan di Provinsi Aceh sepanjang 2021.

Kepala Basarnas Banda Aceh Budiono di Banda Aceh, Selasa, mengatakan operasi SAR tersebut tidak hanya bagi warga Indonesia, tetapi juga warga negara asing.

"Puluhan operasi SAR tersebut menunjukkan kepercayaan masyarakat kepada Basarnas. Kepercayaan tersebut tidak hanya diberikan masyarakat dalam negeri, tetapi juga internasional," kata Budiono.

Dia mengatakan 90 operasi SAR tersebut di antaranya 25 kejadian kecelakaan pelayaran, 61 kondisi membahayakan manusia, serta empat kejadian kecelakaan penanganan khusus.

Baca juga: Tim SAR evakuasi warga negara Filipina alami kecelakaan kerja

Baca juga: Tim SAR evakuasi warga negara China alami kecelakaan kerja di kapal


Budiono mengatakan Basarnas bekerja sesuai perintah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang pencarian dan pertolongan.

Tugas utama Basarnas adalah menyelenggarakan operasi pencarian dan penyelamatan, pertolongan, dan evakuasi pada kecelakaan, bencana, dan kondisi membahayakan manusia, kata Budiono.

"Ini sebuah tugas yang penuh tantangan keseriusan dan tanggung jawab yang besar. Di usia ke-50 tahun, Basarnas memiliki tugas dan tantangan yang semakin besar ke depannya," kata Budiono.

Basarnas dalam melakukan operasi tidak bekerja sendiri, tetapi didukung potensi SAR lainnya, seperti dari kepolisian, TNI, unsur pemerintah maupun masyarakat.

"Dukungan potensi SAR tersebut bisa menutupi celah keterbatasan dari aspek sumber daya manusia maupun lainnya, sehingga pelaksanaan operasi SAR berjalan maksimal," kata Budiono.*

Baca juga: Tim SAR evakuasi warga negara Bangladesh karena sakit

Baca juga: Tim SAR evakuasi warga korban banjir di Aceh Tamiang

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2022