Bantul (ANTARA News) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan jumlah kunjungan ke berbagai objek wisata di daerah ini sebanyak 200.000 wisatawan selama libur Lebaran 2011.

"Jumlah kunjungan yang ditargetkan itu lebih tinggi dari jumlah kunjungan yang ditargetkan tahun lalu sebanyak 180.000 wisatawan atau meningkat 10 persen," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bantul, Suyoto Hadi di Bantul, Jumat.

Suyoto mengatakan, pihaknya menaikkan target kunjungan hingga 10 persen dari sebelumnya karena menurutnya saat ini semakin banyak tempat wisata di Bantul khususnya pantai yang menjadi andalan wisatawan.

"Saat ini bukan hanya Parangtritis saja yang terkenal, sejumlah pantai baru seperti Pantai Kuwaru dan Pantai Gua Cemara juga mulai dikenal dan mendapat perhatian masyarakat sebagai tujuan pariwisata, bahkan pengunjung mulai ramai," katanya.

Menurut dia, dipastikan sejumlah objek wisata termasuk di Bantul akan mengalami lonjakan pengunjung mulai H+3 hingga akhir libur Lebaran, dengan target wisatawan yang berkunjung baik dari lokal maupun wisatawan nusantara baik yang berlibur maupun tengah berlebaran di Bantul.

"Untuk meningkatkan pelayanan kepada pengunjung, kami juga menambah petugas pemungut retribusi, sementara untuk menjamin keamanan selama berwisata kami dibantu jajaran kepolisian serta tim SAR setempat," katanya.

Meski demikian, kata dia angka sebanyak 200.000 itu menurutnya dari kunjungan wisatawan di tempat wisata yang memungut retribusi, sedangkan di tujuan wisata yang tidak memungut retribusi di desa wisata diprediksi akan dikunjungi ribuan pengunjung selama lebaran.

Ia menyebutkan, ada sebanyak 40 lebih desa wisata di Bantul, namun yang sudah siap menerima kunjungan berkisar 11 desa wisata, diantaranya Desa Wisata Kasongan, Sentra Kerajinan Batik Kayu Krebet, Kebon Agung, Makam Raja-Raja Imogiri, dan lain sebagainya.

"Untuk desa wisata memang tidak bisa dipastikan kunjungannya karena tidak ada penghitungan jumlah pengunjung yang masuk, berbeda dengan objek wisata pantai yang tersedia Tempat Pemungutan Retribusi (TPR)," katanya. (ANT-068/A035/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011