Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengharapkan harga pangan di Ibu Kota masih terjangkau, walau saat ini tengah menunjukkan kenaikan menjelang datangnya bulan Ramadhan dan Idul Fitri.

"Sekalipun ada peningkatan harga, kita berharap harganya masih dalam kewajaran dan bisa dibeli sesuai dengan daya beli masyarakat," kata Riza dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Agar harganya terjaga, Riza menyebut bahwa pihaknya berharap dan berusaha agar ketersediaan pangan di Jakarta cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Caranya, lanjut dia, pertama adalah melakukan operasi pasar. Kemudian, dengan bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) baik pusat maupun daerah.

"Agar DKI Jakarta harga-harga pangannya bisa terjangkau," ujarnya.

Baca juga: Kadin DKI nilai pangan bersubsidi penuhi gizi warga terdampak pandemi

Berdasarkan infopangan.jakarta.go.id per Kamis, 3 Maret 2022, harga beras IR I saat ini mencapai Rp11.429/kg; beras IR II Rp10.558/kg; beras IR Rp9.752/kg; beras muncul I Rp12.117/kg; beras IR 42 Rp12.002/kg dan beras setra 1 Rp12.125/kg.

Minyak goreng curah Rp17.219/lt; cabai merah kriting Rp50.297/kg; cabai merah besar Rp49.511/kg; cabai rawit merah Rp71.957/kg; cabai rawit hijau Rp43.361/kg; bawang merah Rp39.808/kg; bawang putih Rp31.382/kg; ayam boiler/ras Rp37.955/ekor; telur ayam ras Rp22.255/kg.
 
Warga berbelanja kebutuhan pangan di Pasar Mitra Tani di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (1/4/2021). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Lalu daging sapi has Rp139.288/kg; daging sapi murni Rp135.177/kg dan daging kambing Rp134.266/kg.

Sementara sebelumnya, Gubernur Anies Baswedan mengaitkan fenomena kenaikan harga pangan di Jakarta ini dengan domestik dan internasional.

"Kami menyadari bahwa di luar sana ada pergeseran-pergeseran pasokan karena baik efek domestik maupun internasional yang sekarang sedang terjadi," katanya.

Baca juga: DPRD DKI panggil SKPD dan BUMD pangan bahas kenaikan sejumlah sembako

Dia mengatakan kegiatan pengamanan pasokan pangan di DKI Jakarta berjalan sepanjang tahun.

Terlebih kata dia, pihaknya memiliki pembagian tugas BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) yang bertanggung jawab untuk mengelola pasokan (supply). Kemudian ada SKPD yang bertanggung jawab di dalam mengelola permintaan (demand).

Lantas kata dia ketika permintaan dan pasokan terkendali, maka harga pangan menjadi terkendali.

Anies Baswedan memastikan kalau pihaknya akan memantau terus dari dekat terkait pasokan pangan agar bisa terus terjamin keberadaannya.

Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Jakarta untuk memantau perkembangan harga pangan melalui laman resmi Pemprov Jakarta di infopangan.jakarta.go.id.

Baca juga: Pemkot Jakarta Barat pantau harga pangan jelang bulan Ramadhan

Dalam laman tersebut kata dia telah digambarkan harga rerata dari setiap kebutuhan pokok pangan di Jakarta.

"Dengan begitu masyarakat bisa tahu berapa sesungguhnya harga rata-rata yang ada di Jakarta. Sehingga pada saat mereka membeli pada saat mereka berjualan akan bisa ikut menyesuaikan dengan info harga itu," tuturnya.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA 2022