Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan mengajukan pinjaman ke negara-negara Consultative Group on Indonesia (CGI) pada tahun ini sebesar 2,53 miliar dolar AS, untuk menutupi kebutuhan pembiayaan APBN 2006 yang mencapai 3,5 miliar dolar AS. "Dalam schedule kita lihat begitu, seperti yang ada dalam APBN 2006. Iya 2,5 miliar dolar AS." kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam raker dengan komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin. Dikatakannya, pinjaman yang diajukan ke CGI terdiri dari pinjaman program 1 miliar dolar AS dan pinjaman proyek 1,53 miliar dolar AS. Untuk pinjaman program akan diminta dari Asian Development Bank (ADB) 500 juta dolar AS, Bank Dunia 400 juta dolar AS, dan Pemerintah Jepang 100 juta dolar AS. Sedangkan untuk pinjaman proyek diminta dari Jepang 610,1 juta dolar AS, ADB 317,6 juta, Bank Dunia 300 juta dolar AS, negara bilateral lain 193,3 juta dolar AS dan lembaga multilateral lainnya 110 juta dolar AS. Untuk menutupi kekurangan pinjaman, akan diusahakan dari kredit ekspor 915 juta dolar AS dan pinjaman untuk penanggulangan dampak Tsunami 100,7 juta dolar AS, antara lain dari Bank Dunia, ADB dan IDB. Menkeu menambahkan, dalam rangka meningkatkan kualitas penerimaan pinjaman luar negeri, pemerintah akan tetap konsisten menerapkan kebijakan-kebijakan antaralain meminjam hanya apabila perlu, meminjam dengan jangka waktu panjang dan meminjam dengan bunga lunak antara 0,75 - 3,5 persen. Selain itu, untuk mengurangi resiko perubahan nilai tukar dan perubahan tingkat bunga, pemerintah akan mengambil kebijakan tidak meminjam pada satu mata uang, meningkatkan porsi utang negara dengan bunga tetap dan melakukan currency swap atau penukaran mata uang asing dalam Yen. Pinjaman program dari ADB diperuntukkan untuk program reformasi BUMN, program reformasi keuangan Pemda, reformasi audit negara, reformasi tata kelola keuangan dan sosial keamanan dan program-program baru. Sementara pinjaman program dari Bank Dunia dipergunakan untuk program penyesuaian dan usulan program baru.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006