Kuala Lumpur (ANTARA News) - Lebih 1500 warga negara Indonesia (WNI) di sekitar Kuala Lumpur, Malaysia, pada Selasa pagi telah melaksanakan sholat Ied sesuai dengan keputusan kerajaan Malaysia yang menetapkan 1 Syawal 1432 Hijriah jatuh pada hari ini.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, warga Indonesia yang ada di Malaysia melaksanakan sholat Ied mengikuti pelaksanaan Idul Fitri di negara ini," kata Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Malaysia, Mulya Wirana usai sholat Ied yang dilaksanakan di Wisma Duta, Kuala Lumpur.

Menurut dia, para WNI yang ikut sholat Ied bersama ini terdiri dari para pekerja Indonesia, ekspatriat, pelajar ataupun warga negara Indonesia yang telah lama tinggal di negara ini yang saat ini telah mendapatkan permanen residen.

"Kalau dari laporan panitia jumlah yang datang lebih dari 1500 orang, bahkan kalau dihitung dengan anak-anaknya sekalian bisa mencapai 1700 orang.

Kegiatan sholat Ied bersama ini sudah rutin dilaksanakan oleh pihak KBRI sekaligus untuk bersilahturahmi dengan warga Indonesia di negeri ini khususnya di Kuala Lumpur.

Sedangkan mengenai pelaksanaan sholat pada hari ini, ia menjelaskan tentunya sejalan dengan waktu pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri yang telah ditetapkan oleh pemerintah Malaysia jatuh pada hari ini.

"Tentunya, waktu sholat itu mengikuti dimana kita berada. Karena Malaysia sudah menetapkan Lebaran hari Selasa, maka kita juga melaksanakan sholat pada hari ini," kata dia.

Sementara itu, suasana kota Kuala Lumpur, pada hari Lebaran ini tampak sepi karena sebagian besar warganya berlebaran di kampung halaman seperti di Kelantan, Ipoh, Perak, Perlis, Kedah, Terengganu, Negeri Sembilan, Selangor ataupun Johor.

Dari pantauan disejumlah ruas jalan di Kuala Lumpur seperti di KLCC, jalan Tun Razak, Jalan Chow Kit, Sutan Ismail dan lainnya tampak sepi.

Kondisi serupa juga terjadi pada saat malam takbiran sebagian besar jalan-jalan sepi, termasuk di mesjid-mesjid. Namun di tempat-tempat perbelanjaan dan tempat makan agak sedikit ramai.

Menurut sejumlah warga Indonesia yang sudah beberapa tahun berada di negeri ini, kondisi malam takbiran ataupun saat lebaran di Kuala Lumpur tidaklah ramai.

"Kalau di Jakarta seperti kawasan monas tentunya ramai dengan warga yang merasakan malam takbiran, tapi di Kuala Lumpur, warga setempat lebih memilih untuk berbelanja ataupun makan bersama keluarga," kata Ahmad, pekerja yang sudah lama menetap di Kuala Lumpur.

Dari pantauan yang dilakukan, pada saat malam takbiran tidak banyak suara gema takbir baik di Mesjid besar di seputar Kuala Lumpur. Tapi pada tengah malam, suara petasan justru yang ramai terdengar.

"Kalau sudah begini, rindu juga suasana lebaran di tanah air," kata Rohim, pekerja di sektor jasa. 
(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2011