Hal tersebut disampaikan Hidayat Nur Wahid dalam khotbah shalat Idul Fitri di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta, Selasa.
Ia menjabarkan tentang Surat Iqra yang mengajak umat membaca, namun makna yang lebih jauh terkandung di dalamnya adalah melaksanakan apa yang telah dibaca dalam Quran.
"Membaca saja bisa membuat kita terjerumus dalam atheisme hingga komunisme. Dengan ilmu sering kali kita merasa hebat karena menguasai teknologi dan ekonomi, itu yang dikhawatirkan," ujar dia.
Karena itu, ia politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengajak umat untuk tidak terjebak pada perilaku jumud.
"Jadi Islam harus lah komprehensif. Itu semangat Iqra`," ujar Nur Wahid.
Atas pemahaman itu pula, ia mengharapkan jangan ada pengkotak-kotakan terhadap umat, termasuk dalam hal penetapan 1 Syawal.
"Tidak perlu saling menghina dan mencerca. Kita sama-sama bertakbir, tahmid, dan istiqfar," ujar dia.
(V002)
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2011
