Baubau, Sultra (ANTARA News) - Sejumlah kapal peserta `yacht rally` (konvoi kapal layar mewah) dalam rangkan memeriahkan Sail Wakatobi Belitong (SWB) 2011 yang lego jangkar di Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), masih bertahan di Wakatobi.

"Meski kegiatan SWB di Wakatobi secara resmi sudah berakhir pada 29 Agustus 2011, namun sejumlah penumpang kapal yacth masih belum meninggalkan Wakatobi" kata Bupati Wakatobi, Hugua melalui telepon dari Wangi-wangi, Ibukota Wakatobi, Jum`at.

Menurut Hugua, sejak kegiatan SWB 2011 diluncurkan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, jumlah kapal mewah yang masuk Wakatobi mencapai 60 kapal dengan penumpang rata-rata lima orang per kapal.

Kapal mewah yang masuk Wakatobi tersebut ada yang bertolak dari Darwin, Australia, sejak 23 Juli 2011 dan ada juga yang betolak dari Canbera Australia.

"Di Wakatobi, penumpang 60 kapal mewah itu menikmati berbagai tradisi budaya masyarakat Wakatobi yang digelar dalam rangkaian kegiatan SWB 2011, sedangkan mereka yang masih bertahan ikut menyaksikan perayaan lebaran Idul Fitri 1432 H oleh masyarakat Wakatobi di sejumlah tempat pelaksanaan shalat Idul Fitri," katanya.

Seharusnya kata dia sejak Senin (29/8) lalu, kapal-kapal mewah itu sudah meninggalkan Wakatobi, menuju Belitong setelah menyinggahi beberapa kota di Indonesia seperti Baubau dan Selayar di Sulawesi Selatan.

Namun oleh karena para penumpang kapal mewah itu masih ingin menikmati keindahan alam bawah laut Wakatobi dan keramahtamahan masyarakat Wakatobi, sebagian dari mereka masih belum mau bergeser.

"Mereka bilang di Wakatobi menemukan kepuasan yang tidak dijumpai di kawasan manapun di dunia ini. Bahkan ada pensiunan astronot dari Amerika Serikat yang ikut dalam kapal mewah itu, masih ingin berlama-lama di Wakatobi," katanya.

Menurut Hugua, selama berlabuh di Wakatobi, para penumpang kapal mewah tersebut aktif berkeliling Wakatobi, dan sebagian menyelam di perairan laut Pulau Hoga, menikmati keindahan alam bawah laut terutama terumbu karang dan beragam jenis biota laut di sekitar pulau tersebut.

Yang paling menghebohkan kata dia, upacara pernikahan massal di bawah air di Pantai Desa Sombu, Kecamatan Wangi-wangi yang diikuti 34 pasangan pengantin.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2011