Jambi, (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jambi Antony Zeidra Abidin mengajak walikota dan bupati untuk mengembangkan tanaman jarak di daerahnya, sebagai bahan baku pengganti bahan bakar minyak (BBM) masa depan. Tingginya harga BBM saat ini sangat dirasakan warga, terutama bagi masyarakat menengah kebawah, seperti nelayan, pedagang kecil, dan industri rumah tangga, kata Antony Zeidra Abidin di Jambi, Selasa (7/2). Topografis dan iklim di Provinsi Jambi semua daerah berpotensi dan cocok bagi pengembangan tanaman jarak, sehingga bila dikembangkan secara optimal diyakini akan mampu mengurangi beban warga pengguna BBM dalam menjalankan usahanya. Instansi terkait seperti dinas perkebunan dan pertanian diperintahkan lebih aktif dan intensif menggalang atau memotivasi petani untuk mengusahakan tanaman tersebut. Pengolahan tanaman jarak menjadi bahan penggati BBM, instansi terkait memprogramkan studi banding dengan mengirim tenaga penyuluh untuk mengadopsi teknologi ke daerah yang sudah berhasil memanfaatkan tanaman tersebut. Ia menyebutkan, untuk membantu meringankan masyarakat dan industri di daerah yang sangat terbebani karena tingginya harga BBM, segala cara dilakukan seperti mencari berbagai bahan pengganti minyak yang lebih murah. Kotoran sapi Wakil Gubernur Jambi juga menyebutkan, banyak cara yang bisa dilakukan warga untuk mengganti BBM selain tanaman jarak yang berpotensi dijadikan bahan bakar minyak adalah kotoran sapi. Kotoran sapi juga dapat dimanfaatkan sebagai pengganti BBM karena dapat menghasilkan gas yang dapat digunakan sebagai energi penggerak mesin. Manfaat ganda kotoran sapi selain dapat dijadikan gas, sisa pengolahan kotoran tersebut dapat dimanfaatkan atau digunakan sebagai pupuk. "Provinsi Jambi yang juga banyak terdapat sentra ternak sapi dan kerbau itu, juga potensi penghasil pengganti BBM yang selama ini terbuang percuma," kata Antony Zeidra Abidin.(*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006