Medan (ANTARA News) - Alat-alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karo, Sumatera Utara, dikerahkan untuk membersihkan tanah longsor dan reruntuhan di dekat Jembatan Lau Lisang Kabanjahe,Sumatera Utara.

Alat-alat berat itu dikerahkan, akibat gempa berkekuatan 6,7 skala Richter di kawasan Singkil, Provinsi Aceh, sekitar pukul 00.55 WIB Selasa.

Tanah longsor dan reruntuhan menumpuk dan menutup jalan utama penghubung antara Kabanjahe dengan tiga binanga menuju Kutacane,Kabupaten Aceh Tenggara.

"Jalan itu harus dibersihkan karena menghubungkan Provinsi Sumatera Utara dengan Provinsi Aceh," kata seorang pejabat setempat.

Saat longsor terjadi, sempat terjadi antrean ratusan Bus dari Kabanjahe menuju Kutacane, maupun sebaliknya.

"Saat terjadi gempa, warga Kabanjahe hanya merasa ketakutan, dan lari berhamburan ke luar rumah.Tidak ada kerusakan akibat gempa tersebut," kata Jhonson.


Gempa terjadi di Aceh

Gempa berkekuatan 6,7 skala Richter terjadi di kawasan Singkil Baru, Provinsi Aceh,  sekitar pukul 00.55 WIB Selasa.

"Tepatnya pukul 00.00 WIB lebih 12 detik," kata Kepala Bidang Pelayanan Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, Hendra Suwarta, ketika dihubungi ANTARA Medan, Selasa dinihari.

Menurut dia, gempa tersebut berpusat di 2,81 Lintang Utara dan 97,85 Bujur Timur atau berada 59 kilometer di timur laut Singkil, Aceh.

Berdasarkan data yang didapatkan BMKG Wilayah I Medan, gempa tersebut terjadi di kedalaman 78 kilometer dan terasa hingga ke Kota Medan dan beberapa daerah di Kabupaten Deli Serdang.

"Namun tidak terlalu terasa, hanya sekitar dua atau tiga MMI," katanya.

Meski berkekuatan hingga 6,7 SR, BMKG Wilayah I Medan memperkirakan gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami. (*)









Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2011