Jakarta (ANTARA News) - Meskipun mantan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Surya Paloh telah keluar dari Partai Golkar, Partai Golkar akan tetap jalin komunikasi dengan Surya Paloh dan Ormas Nasional Demokrasi (Nasdem) demi membangun demokrasi yang baik.

Demikian disampaikan oleh Bendahara Umum Partai Golkar yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto kepada ANTARA News, Jakarta, Rabu.

"Perpisahan ini bukan berarti perpecahan, tapi persahabatan tetap berjalan dan komunikasi dengan Pak Surya tetap dilakukan guna membangun demokrasi yang lebih baik bagi bangsa ini," kata Setya.

Langkah yang ditempuh oleh pemilik Media Grup itu, kata Setya Novanto, merupakan langkah yang patut diberikan apresiasi.

"Kita apresiasi sikap gentle  dan hormati pilihannya yang menggambarkan sikap tidak abu-abu serta tidak tarik ulur. Karena dalam berpolitik, sikap yang ditunjukkan oleh Pak Surya itu sangat diperlukan," kata dia.

Oleh karenanya, ia dan Golkar berharap agar Surya Paloh bisa sukses dan mengembangan Nasdem.

"Kita sadari kecintaan Pak Surya selama puluhan tahun terhadap Golkar. Kita harapkan beliau bisa berhasil dan menjadikan Nasdem sebagai kekuatan baru dalam membangun demokrasi," harap Setya.

Politisi senior Golkar Surya Paloh memutuskan untuk keluar dari partai berlambang pohon beringin itu. Surya Paloh secara resmi mengucapkan selamat tinggal kepada Partai Golkar.

"Saya sudah anti klimaks dengan Golkar. Golkar sudah tidak perlu saya lagi, sebaliknya, saya juga tidak perlu Golkar," kata Paloh di kantor Nasdem.

Untuk selanjutnya, Paloh akan membesarkan organisasi massa Nasional Demokrat, yang telah memiliki banyak struktur pengurus di berbagai provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Dia menyatakan, banyak orang terlanjur menganggap organisasi massa itu identik dengan partai politik.

Paloh sendiri pernah mencoba meraih kursi Ketua Umum Golkar melawan Aburizal Bakrie atau Ical. Namun saat kongres di Pekanbaru, Paloh kalah bersaing dengan Ical.(zul).

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011