Kulon Progo (ANTARA News) - Mantan Anggota Dewan Penasihat Partai Golongan Karya (Golkar), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, menghormati keputusan pengunduran diri Surya Paloh sebagai kader Partai Golkar.

"Itu hak asasi masing-masing kader. Menurut kami, tidak ada masalah, bertahan tidak masalah, mundur juga tidak masalah. Sekali lagi, itu hak setiap kader," kata Sultan HB X di Gedung Kesenian Wates, usai Syawalan, Kamis.

Menurut Sultan Ngayogyakarta Hadiningrat tersebut, pengunduran diri Surya Paloh dari Partai Golkar juga belum tentu menimbulkan perpecahan internal. "Belum tentu," katanya.

Menanggapi pertanyaan wartawan, apakah Sultan akan maju menjadi calon presiden 2014? Guberbur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu pun mengemukakan, "Terlalu dini, saya mengatakan akan mencalonkan jadi capres," katanya.

Sebelumnya, Surya Paloh mengatakan, mengundurkan diri dari Partai Golkar karena partai berlambang pohon beringin tersebut sudah tidak membutuhkan dirinya lagi.

"Saya lihat Golkar tidak lagi memerlukan orang, seperti saya. Saya juga tidak memerlukan Golkar lagi," katanya.

Ia juga mengatakan, keputusannya keluar dari Partai Golkar bukan akhir dari karir politik praktisnya. Dia meyakini, karir politiknya tidak akan berakhir seiring keputusannya keluar dari Golkar.

"Saya anti-klimaks di Golkar. Saya lihat wajah di kaca tidak tua-tua amat, jadi sayang amat kalau saya anti-klimaks dengan semuanya," katanya.

Menurut dia, pengunduran dirinya tidak terkait momentum pemilihan presiden 2014. Dia menambahkan, dirinya akan fokus pada kerja-kerja sosial bersama Ormas Nasional Demokrat.

"Saya sejujurnya tidak terpikirkan untuk menjadi capres, masih terlalu panjang untuk 2014 itu. Pepatah Inggris menyatakan, air di gelas ketika di bibir saja banyak sekali hal yang akan terjadi. Apalagi tiga tahun mendatang," kata Surya Paloh.
(U.ANT-159/Y008)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2011