Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak tujuh BUMN strategis (BUMNIS) ditargetkan meraih laba bersih sekitar Rp454 miliar pada 2006, kata Deputi Meneg BUMN Bidang Usaha Pertambangan Industri Strategis, Energi dan Transportasi, Roes Aryawijaya. "Hal (laba) itu memang turun dibandingkan laba bersih 2005, dengan memperkirakan dampak kenaikan harga BBM maupun bahan baku industri," katanya pada rapat kerja dengan Komisi VI DPR yang dipimpin Wakil Ketuanya Agus Hermanto di Jakarta, Selasa malam. Namun pada raker gabungan dengan Menperin Fahmi Idris dan sejumlah BUMNIS itu, Roes tidak menyebutkan berapa laba tujuh BUMNIS itu pada 2005. Untuk mencapai target itu, menurut Roes, pihaknya telah minta BUMNIS melakukan efisiensi biaya, sinergi dengan BUMN lain maupun swasta serta melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Selain itu, ia juga mengharapkan implementasi penggunaan produksi dalam negeri bisa memberdayakan BUMNIS sekaligus mencapai target laba 2006 itu. Roes juga mengatakan, dari 10 BUMNIS, baru sembilan perusahaan kecuali PT Dirgantara Indonesia (DI), yang sudah menyerahkan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2006. Dua BUMNIS lainnya yakni PT Boma Bisma Indra dan PT Inca akan melakukan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Juni 2006 untuk menentukan program penyelamatan perusahaan, baik melalui akuisisi maupun kerja sama dengan BUMN lain. "Kalau sulit dipertahankan (dua BUMNIS itu), maka akan dilakukan langkah terakhir berupa likuidasi," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006