Banjarmasin (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggandeng Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dalam pemulihan sosial ekonomi masyarakat di wilayah terdampak bencana di Kalimantan Selatan (Kalsel).

"Selain sosial ekonomi, ada juga kegiatan perbaikan perumahan dalam bentuk dana stimulan," terang Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial, Ekonomi dan Sumber Daya Alam BNPB Andi Eviana di Banjarmasin, Rabu.

Dijelaskan dia, pihak ULM sebagai pelaksana di lapangan akan memberikan pendampingan pada setiap program kegiatan yang dijalankan berdasarkan hasil riset, analisa dan kajian.

"Jadi kami ingin program ini benar-benar tepat sasaran dan tepat guna sehingga masyarakat dapat merasakan betul manfaatnya," kata Eviana.

BNPB menggelontorkan dana reguler Rp4 miliar untuk delapan provinsi terdampak bencana di tahun 2021. Khusus untuk Kalsel, dikucurkan sekitar Rp1,1 miliar bagi tiga daerah yaitu Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Balangan.

Baca juga: Tim Crisis Centre ULM fokus pemulihan trauma dan kesehatan pascabanjir

Baca juga: Pengamat: Ciptakan langkah strategis pasca banjir di Kalsel


Diakui Eviana, banjir besar yang menerjang Kalsel pada Januari tahun lalu mengakibatkan sembilan kabupaten dan dua kota terdampak dengan korban meninggal dunia 35 orang dan puluhan ribu orang mengungsi.

Program pemulihan sosial ekonomi pun dinilai tepat tahun ini di samping perbaikan infrastruktur yang juga sudah berjalan sebelumnya.

Untuk tahun pertama, ungkap Eviana, dilaksanakan program pendampingan ekonomi berupa bantuan peralatan melalui pembentukan kelompok yang dikoordinir akademisi ULM dengan skala prioritas, penting dan mendesak sesuai kebutuhan masyarakat.

Kemudian tahun berikutnya program pembinaan pendampingan ekonomi yang melibatkan dukungan seluruh stakeholder agar kegiatan usaha yang dijalankan masyarakat dapat berjalan sesuai harapan.

Sedangkan tahun ketiga yaitu 2024, BNPB tidak lagi menggelontorkan anggaran namun hanya sebatas melakukan monitoring dan evaluasi. Upaya percepatan pemulihan sosial ekonomi agar cepat bangkit diserahkan kepada pemerintah daerah untuk melanjutkan.

Sementara Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Humas ULM Prof Yudi Firmanul Arifin memastikan ULM sebagai perguruan tinggi negeri terbaik di Kalimantan terakreditasi A memiliki banyak pakar terkait kebencanaan termasuk akademisi bidang sosial ekonomi yang dibutuhkan dalam program kerja sama dengan BNPB.

"Program ini berjalan lima sampai enam bulan ke depan, jadi harapannya kita lakukan riset terapan agar bisa langsung dimanfaatkan secepatnya," jelas Prof Yudi.

Penandatanganan nota kesepahaman antara Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial, Ekonomi dan Sumber Daya Alam BNPB Andi Eviana dan Rektor ULM Prof Sutarto Hadi di ruang rapat senat gedung rektorat ULM turut disaksikan Kepala Pelaksana BPBD Kalsel Mujiyat dan sejumlah Kepala Pelaksana BPBD kabupaten terkait penerima program.

Baca juga: Program pemulihan ekonomi Kalsel harus cepat usai banjir

Baca juga: Kota Seribu Sungai kehilangan sungai hingga sebabkan banjir


 

Pewarta: Firman
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2022