Mulyadi salah seorang tokoh pemuda di daerah tersebut mengatakan, bahwa praktek perjudian tersebut mulai marak sejak 3 bulan terakhir, banyak warga yang mulai ketagihan karena tergiur dengan hadiah uang yang akan diterima jika pasangannya tembus.
Dia menjelaskan, praktek bentuk perjudian tersebut adalah pemasang cukup mencoret anggka pada agen yang tersedia, setelah itu menunggu jam tertentu untuk diundi berdasarkan hasil-hasil undian dari luar negeri yang diakses melalui internet.
"Memang sangat sulit untuk mengungkap Bandar judi tersebut, sebab yang ada hanya sub agen saja," kata Mulyadi, Sabtu.
Dia mengungkapkan, setiap pemasang yang kena taruhan, maka hadiannya akan dijemput pada sub agen, dengan ketentuan tembus 4 angka pasangan 1000 rupiah mendapat hadian Rp2 juta.
Untuk pasangan tembus 3 anggka, maka hadiannya sebesar Rp500 ribu dan pasangan 2 ribu rupiah dan tembus 2 angka hadiannya Rp160 ribu.
Maman salah seorang warga lainnya mengatakan, pengundian kupon Putih tersebut, dilakukan sebanyak 2 kali setiap hari pada jam tertentu, dan saat ini mulai dijual secara terbuka.
"Kami minta agar aparat kepolisian segera membasmi penyakit masyarakat ini sebab dampaknya sangat merugikan," kata Manan. (MO31/K004)
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011
