Manokwari (ANTARA News) - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Irian Jaya Barat (Irjabar), Timbul Pujianto menyatakan pihaknya merasa prihatin dengan adanya kebohongan publik berkaitan dengan status propinsi ini. "Kami merasa prihatin dengan kebohongan publik ini," katanya saat membuka Rapim Daerah Irjabar di Manokwari, Rabu pagi. Kebohongan publik yang dimaksud Timbul itu adalah adanya klaim dari pihak Majelis Rakyat Papua (MRP) yang menyatakan bahwa berdasarkan uji publik yang dilakukan, seluruh masyarakat di Irjabar menolak pemekaran wilayah Papua dengan satu provinsi baru, yakni Irian Jaya Barat. Pada faktanya, menurut informasi dari kalangan DPRD Irjabar, MRP tidak pernah melakukan uji publik. Timbul menyatakan bahwa Rapim itu dilaksanakan untuk konsolidasi pemantapan pemerintahan daerah dan untuk menyikapi perkembangan terakhir terkait adanya manuver yang mengganggu eksistensi Irjabar. Dia menyatakan konsolidasi juga membahas beberapa isu, terutama payung hukum Irjabar, Pilkada Gubernur dan penyerahan aset-aset provinsi. Rapim diharapkan akan menghasilkan persepsi yang sama mengenai masa depan Irjabar serta sikap politik. Apa yang dihasilkan dalam Rapim ini akan disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta pada 15 Februari 2006 mendatang. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006