Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Beruang memang binatang omnivora, tapi yang satu ini cukup mengagetkan WWF. Adalah beruang madu memakan unggas sejenis ayam di Kelurahan Bukit Nenas, Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai, Provinsi Riau, yang membingungkan WWF itu.

Adakah ini perubahan perilaku hewan liar? Apa hal yang membuat dia seperti itu?

"Setahu saya beruang yang ada dan hidup di hutan tropis seperti di Riau merupakan beruang madu yang makanannya madu dan semut," kata Humas WWF Riau, Syamsidar, di Pekanbaru, Minggu.

Dia mengatakan, beruang memakan daging atau unggas, ini merupakan peristiwa langka dan membingungkan hingga perlu penelitian tentang mutasi makanan.

Hal-ilwal beruang madu (Helarctos malayanus) memangsa unggas peliharaan warga ini dari laporan penduduk di RT 001/03, Kelurahan Bukit Nenas, Kecamatan Bukit Kapur. Ada satu beruang madu liar muncul di pemukiman mereka itu.

Beruang madu yang berbulu hitam dengan corak putih di moncong, leher depan hingga sebagian dada setinggi hampir dua meter itu bukan cuma muncul pada malam hari di antara rumah-rumah warga itu, melainkan juga memangsa ayam-ayam peliharaan warga.

"Namun sampai sekarang, beruang itu masih sering muncul dan telah memangsa puluhan ternak unggas seperti ayam dan itik milik warga," kata salah satu tokoh warga setempat.

Beruang madu termasuk jenis beruang ukuran kecil (tinggi maksimal 1,6 meter dengan berat maksimal sekitar 80 kilogram) dan diketahui lebih suka makan madu dari sarang-sarang lebah, serangga, telur burung, atau hewan kecil di sekitar habitatnya. Dia juga cenderung menghindari perjumpaan dengan manusia.

Dia juga sangat pandai memanjat pohon untuk menyongkel lokasi makanan alaminya berada di ketinggian. Kedua lengan kuatnya dilengkapi cakar sedemikian rupa dan lidahnya cukup panjang untuk menyelusup di dalam sarang lebah guna menghirup isinya.

Pertama kali beruang madu itu muncul di rumah warga di Jalan Sirih. Beruang itu menyantap lebih sepuluh ekor ayam dan itik milik dia.

Secara psikologis menurut Syamsidar, kemungkinan beruang mutasi makanan ke daging atau unggas sangat kecil mengingat beruang yang kebanyakan ada di Riau rata-rata merupakan beruang madu.

Di Kota Dumai yang dikelilingi hutan sekunder, katanya, sangat mungkin menjadi habitat bagi hewan liar di antaranya harimau sumatera (Panthera tigris sumatranus) dan beruang madu. Harimau sumatera juga perlu areal luas bagi kehidupannya, sekitar 100 hektare per harimau sedangkan beruang madu jauh lebih sempit.

Keberadaan dua jenis hewan mamalia itu diketahui dari pendataan memakai teknik kamera monitor tersembunyi bermetode perangkap. (KR-FZR)

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2011