Bitung (ANTARA News) - Kapolres Bitung, AKBP Satake Bayu meminta kepada masyarakat daerah itu, untuk tidak membawa isu SARA yang terjadi di Ambon menggelinding hingga ke Kota Bitung.

"Saya berharap isu yang terjadi di Ambon, tidak terbawa-bawa hingga ke Bitung, yang notabene warga daerah ini sudah dikenal dengan toleransinya tinggi," harap Bayu.

Bayu mengatakan, apa yang selama ini telah terbina di Kota Bitung, harus dipertahankan bahkan lebih ditingkatkan, karena perkembangan pembangunan suatu daerah akan sangat berpengaruh ketika keamanannya terjamin.

"Ketika kebersamaan dan toleransi kita wujudkan melalui tindakan bahkan dalam kehidupan sehari-hari, maka kenyamanan dan ketentraman akan dapat dirasakan oleh masyarakat itu sendiri," ujar Bayu.

Bayu mengatakan, biarlah masalah Ambon diserahkan kepada pihak hukum, karena Pemerintah dan aparat pasti tidak akan tinggal diam terkait masalah yang terjadi.

"Yang pasti harapan saya, marilah kita berdoa bersama-sama agar Ambon menjadi suatu daerah yang kondusif, sehingga penyebaran masalah tidak terjadi," ujarnya.

Bayu pun berjanji akan meningkatkan keamanan di daerah itu, mengingat Bitung merupakan salah satu tujuan melalui pelabuhan.

"Pengamanan akan ditingkatkan di Kota Bitung, mengingat Ambon juga sangat dekat ke arah Kota Bitung, hal itu untuk mengantisipasi masuknya para perusuh yang sengaja ingin merusak kedamaian di Kota Bitung," kata Bayu.

Diketahui, bentrokan antarwarga pertama kali terjadi di kawasan Mangga Dua, Ambon, Maluku, sesudah pemakaman jenazah Darmin dan akhirnya terjadi saling lempar antarwarga serta pembakaran empat sepeda motor dan satu mobil penumpang di Mangga Dua.

Bentrokan itu kemudian merembet ke beberapa tempat di Ambon, di antaranya tanah lapang kecil dan perempatan tugu Trikora.

Bahkan sekira pukul 16.00 WIT, Kota Ambon memanas lagi. Sejumlah ruas jalan dibarikade, konsentrasi massa pun terjadi.

Bahkan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto menegaskan pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo dan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Sutanto terkait agar peristiwa itu tidak meluas.

Perlu diketahui juga, 200 personel Brimob Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat telah ke Ambon, Maluku untuk membantu mengamankan situasi kerusuhan. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011