Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Thailand sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama pengembangan dan penelitian beras sebagai upaya berkontribusi pada   ketahanan pangan (food security) ASEAN.

"Kami bertekad untuk bisa sumbang `regional food security` dan kerja sama di bidang beras bisa terus dilanjutkan," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam keterangan pers di Istana Merdeka Jakarta, Senin, bersama PM Thailand Yingluck Sinawatra.

Kepala Negara mengatakan Thailand memiliki teknologi yang sangat maju di bidang argo industri sehingga kerja sama di bidang investasi penelitian dan pengembangan dapat terus ditingkatkan.

Sementara itu Menteri Pertanian Suswono disela-sela mendampingi Presiden saat menyambut kunjungan PM Yingluck Sinawatra mengatakan Indonesia dan Thailand telah memiliki kelompok kerja untuk riset dan investasi dan hal tersebut terus dikembangkan.

Mengenai pemenuhan cadangan pangan ASEAN, Suswono mengatakan akan ditandatangani Chapter ASEAN+3 untuk pengadaan cadangan pangan yang digunakan dalam kondisi darurat.

"Totalnya 780 ribu ton itu buat semua anggota ASEAN+3. Oktober akan ditandatangani dan cadangan itu hanya untuk kondisi darurat. Jepang, Korsel dan China punya bagian besar. Kita dalam bagian ini harus menyediakan 12 ribu ton. Siapa pun negara ASEAN +3 bisa memakai itu jika dalam keadaan darurat. Cadangan itu harus selalu ada dan siap," katanya.

Penggunaan cadangan pangan itu, kata Suswono, digunakan untuk situasi darurat termasuk bila terjadi bencana alam.
(P008)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2011