Nganjuk (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya 367 kepala keluarga di Desa Jatirejo, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, terpaksa tiap hari harus naik ke kaki Gunung Wilis (2552 mdpl) untuk mencari air bersih.

"Warga sini memang harus naik gunung untuk cari air. Saat ini, air bersih sudah sulit dicari, karena sudah masuk kemarau," kata Yadi, salah seorang perangkat desa setempat, Senin.

Ia mengatakan, setiap kali musim kering tiba sekitar Juni-Oktober, kondisi ini selalu menimpa mereka. Warga juga tidak bisa berbuat banyak, karena air di sekitar daerah itu juga sulit untuk didapat.

Di kaki Gunung Wilis itu, kata dia, warga juga tidak selalu mendapatkan air yang kondisinya sangat bersih. Tidak jarang, warna air terkadang keruh, setelah beberapa jam hujan maupun terkena kotoran atau sampah dari daun-daun yang jatuh ke dalam sungai.

Walaupun kotor, Yadi mengatakan air yang diambil dari sungai di kaki Gunung Wilis ini sangat berarti untuk warga. Selain digunakan konsumsi sehari-hari, juga untuk mencuci pakaian hingga mandi.

"Sebenarnya di daerah ini ada tujuh bak penampungan air yang memang disediakan untuk warga. Tetapi, sejak dua bulan lalu, air sudah tidak lagi mengisi bak penampungan itu, karena debitnya yang semakin kecil," katanya.

Sejumlah warga pun rela terpaksa naik dan turun di perbukitan kecil menuju kaki Gunung Wilis hingga 2 kilometer.
(ANT-073)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2011