Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengirimkan surat dan lukisan Candi Borobudur sebagai hadiah ulang tahun kepada pemimpin besar Korea Utara, Kim Jong Il. "Surat dan lukisan tersebut disampaikan oleh Utusan Khusus Presiden Yudhoyono, Nana Sutresna," kata Juru Bicara Kepresidenan, Dino Patti Djalal yang mendampingi Nana, di Kantor Presiden Jakarta, Rabu. Misi dari kunjungan itu, kata Dino, adalah suatu "good will message" (pesan keinginan baik) dan menyampaikan surat dari Presiden Yudhoyono serta menyampaikan hadiah ulang tahun dari Yudhoyono kepada Pemimpin Besar Kim Jong Il. Ulang tahun Kim Jong Il jatuh pada tanggal 16 Februari. Selama di Korea Utara, kata Dino, mereka diterima dengan baik dan bertemu dengan Menlu Korut, Paek Nam Sun. Pada 6 Februari mereka juga diterima Presiden Korut, Kim Yong Nam. Dino mengatakan pada pertemuan itu, surat dari Presiden langsung mendapat balasan atau tanggapan dari Kim Jong Il. Namun Dino tidak merinci secara jelas isi surat Presiden dan balasan dari Kim Jong Il. Namun yang jelas pada pertemuan mereka dengan pejabat tinggi Korut, mereka membahas beberapa topik. Dino menjelaskan pembicaraan pertama mengenai peningkatan hubungan bilateral antara RI dan Korut. Selain itu, disampaikan pula dorongan RI terhadap usaha-usaha dari Korea Utara dan Korea Selatan untuk meningkatkan kontak dan juga peningkatan hubungan ke arah reunifikasi. Dino menjelaskan Presiden Yudhoyono juga mengundang Kim Jong Il untuk datang ke Indonesia. "Undangan ini disambut baik dan juga Pemimpin Besar Kim Jong Il menyatakan gembira akan menyambut kedatangan Presiden Yudhoyono ke Pyongyang (Ibu kota Korea Utara), yang tangggalnya akan difinalisasi dalam waktu dekat melalaui jalur diplomatik," katanya. Nana, kata Dino, juga menekankan pentingnya usaha pembinaan saling percaya antara kedua negara bertetangga guna mewujudkan perdamaian di Semenanjung Korea. Dino mengatakan Nana meninggalkan Korea Utara pada 7 Februari dan saat ini berada di Korea Selatan untuk bertemu dengan para pejabat negara tersebut. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006