Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 652 calon jamaah umrah asal Jawa Timur bersiap berangkat ke Tanah Suci dari Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo setelah terhenti karena pandemi COVID-19 yang telah berjalan selama dua tahun terakhir.

"Ada dua tahap pemberangkatan dan diterbangkan bersama dua maskapai berbeda," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai rapat koordinasi dengan Kanwil Kemenag Jatim dan pihak terkait di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Minggu.

Rinciannya, sebanyak 392 jamaah akan diberangkatkan pada Senin, 14 Maret 2022 menggunakan maskapai Lion Air. Kemudian, keesokan harinya sebanyak 260 jamaah menggunakan maskapai Garuda Indonesia.

Baca juga: Kanwil Kemenag catat 8.041 calon jamaah umrah Jatim tunggu berangkat

Kebijakan ini, kata dia, seiring lampu hijau yang telah diberikan pemerintah pusat terkait Pembukaan Pemberangkatan Ibadah Umrah dari Bandara Internasional Juanda.

Khofifah mempersiapkan dan memprioritaskan perlindungan jamaah yang telah terdaftar di Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) atau biro perjalanan umrah dari Jatim.

Menurut dia, perlindungan ekstra hati-hati harus dilakukan pada jamaah yang masuk dalam kategori lanjut usia serta yang memiliki penyakit bawaan (komorbid).

Baca juga: Amphuri Jatim minta kebijakan penghentian umrah tidak lama

"Pandemi COVID-19 masih terjadi, meski saat ini melandai. Kehati-hatian ekstra harus tetap dilakukan dengan menjaga protokol kesehatan ketat," ucap dia.

Khofifah mengatakan seiring Pemerintah Saudi Arabia yang telah menerbitkan peraturan tidak mengharuskan jamaah membawa hasil swab antigen atau PCR maka pada proses kepulangan jamaah tetap wajib swab di lokasi kedatangan jamaah umrah.

"Misalnya jika kedatangan akhir di Juanda, nanti akan dilakukan swab di sana. Sambil menanti hasil, jamaah menunggu di hotel yang telah diverifikasi KKP, PHRI dan Dinkes Jatim," katanya.

Baca juga: Kemenag upayakan perluas pintu keberangkatan ibadah umrah

Selain itu, sebanyak 27 hotel dengan total kapasitas 1.299 tempat tidur telah disiapkan dan masih bisa bertambah dengan disesuaikan kebutuhan.

"Sebanyak 27 hotel ini sudah terverifikasi dan masih cukup. Namun, antisipasi seiring bertambahnya jumlah penerbangan maskapai, bisa di-exercise menjadi 61 hotel," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jatim Husnul Maram bersyukur atas dibukanya penerbangan jamaah umrah dari bandara Internasional Juanda.

"Terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Gubernur serta pihak terkait. Dari Jatim, terdapat sekitar 8.041 orang yang sudah menunggu daftar berangkat," tuturnya.

Baca juga: Kemenag sebut 393 warga Aceh sudah ibadah umrah di tengah pandemi

Baca juga: Amphuri apresiasi aturan karantina satu hari bagi jamaah umrah


Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2022