Padang (ANTARA News) - Pemerintah Sumatera Barat akan menambah panjang landasan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padangpariaman dari 2.300 meter menjadi 3.000 meter agar dapat didarati pesawat berbadan besar pembawa jamaah haji.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sumatera Barat lima tahun mendatang, Gubernur Irwan Prayitno menargetkan salah satu program yang dilakukan yaitu mengembangkan serta memperpanjang landasan Bandara Internasional Minangkabau di Padangpariaman, kata Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat, Ali Asmar di Padang, Kamis.

Dikatakannya, pengembangan dan perpanjangan landasan bandara akan dilakukan pada tahun 2012 mengingat program itu telah dialokasikan di APBD.

Jika landasan Bandara Internasional Minangkabau telah diperpanjang menjadi 3.000 meter maka dapat didarati pesawat berbadan besar sehingga jumlah kelompok terbang jamaah haji bisa lebih sedikit dan efisien, lanjut dia.

Ia mengatakan hal itu dilakukan untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan kepada jamaah haji yang berangkat melalui embarkasi Padang.

Sementara, General Manajer Garuda Indonesia cabang Padang, Dedy Irawan mengatakan saat ini untuk melayani penerbangan haji di embarkasi Padang, pihaknya menggunakan pesawat Airbus 330-200 dengan kapasitas penumpang 360 orang.

Hal itu disesuaikan dengan kondisi Bandara Internasional Minangkabau di Padangpariaman yang saat ini hanya memiliki panjang landasan mencapai 2.300 meter, lanjut dia.

Terkait kemungkinan penggunaan pesawat lebih besar seperti Boieng 747-400 dengan kapasitas 450 penumpang saat ini, menurut dia terkendala dengan panjang landasan yang hanya 2.300 meter.

Untuk pesawat jenis Boieng 747-400 dibutuhkan panjang landasan minimal 3.000 meter untuk pendaratan.

Menurut dia, jika landasan telah diperpanjang maka pengunaan pesawat Boeing 747-400 akan lebih efisien dan dapat memperkecil jumlah kloter.

Namun, berdasarkan pengalaman tahun lalu tidak ada kendala terkait pengunaan pesawat Airbus 330-200 dan dapat mendarat dengan baik di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padangpariaman.

Tetapi, jika cuaca hujan akan memperlambat proses keberangkatan embarkasi karena belum ada fasilitas penghubung ke pesawat yang sesuai dengan spesifikasi pesawat Air Bus .

Hal itu menyebabkan dalam proses pemberangkatan penumpang harus menggunakan tangga manual untuk naik dimana hanya tersedia satu pintu di depan, kata dia.  (IWY/B013/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011