Moskow (ANTARA News) - Wabah demam berdarah yang dimulai di Pakistan sejak Juli telah menjadi epidemi, dengan setidaknya 28 orang tewas dan lebih dari 5.000 lainnya terinfeksi, kata media Pakistan, Sabtu.

Pemerintah provinsi telah menutup sekolah-sekolah di Punjab, provinsi paling parah di negara itu, selama 10 hari untuk mencegah penyebaran lebih lanjut demam berdarah tersebut.

Virus demam itu menyebabkan penyakit tropis menular yang dikenal sebagai demam berdarah, yang ditandai dengan sakit kepala, nyeri sendi yang parah, dan ruam.

Dalam beberapa kasus, jauh lebih mengancam jiwa atau dapat berkembang menjadi `shock syndrome` demam berdarah.

Pakistan mencoba untuk mencegah wabah penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk itu, tetapi pasokan medis di wilayah ini mengalami kesulitan.

Sebuah tim ahli dari Sri Lanka dijadwalkan tiba di Pakistan dalam beberapa hari mendatang untuk membantu penanganan pemerintah terhadap penyakit itu.

Provinsi Punjab Pakistan paling padat penduduknya, dengan 56 persen dari penduduk negara sekitar 173 juta tinggal di provinsi itu.

Pakistan juga menghadapi banjir yang telah menewaskan lebih dari 225 orang dalam beberapa pekan terakhir.

Para ahli mengatakan kebersihan yang buruk bertanggung jawab pada penyebaran penyakit, tetapi hujan lebat juga menyediakan tempat berkembang biak bagi nyamuk, pembawa demam berdarah, demikian RIA Novosti melaporkan.

(H-AK/H-RN)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011