Soreang (ANTARA News) - Jalan Pasar Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, lumpuh karena digenangi banjir setinggi 50 cm setelah hujan mengguyur selama kurang lebih tiga jam.

Banjir akibat meluapnya anak sungai di Jalan Kopo Sayati itu menyebabkan kendaraan dari arah Kota Bandung menuju Soreang dan Ciwidey kesulitan melintasi jalan itu, begitu pula kendaraan dari arah sebaliknya.

Tidak sedikit pengguna jalan yang mengalihkan kendaraannya melewati jalan Komplek Perumahan Margahayu Kencana untuk menghindari genangan. Padatnya kendaraan membuat jalur alternatif yang berada di depan pasar itu macet.

"Saya tidak mau ambil resiko melewati jalan itu karena airnya terlalu tinggi. Kalau dipaksakan mesin akan mati dan akhirnya mogok. Lebih baik kita putar arah saja," kata salah seorang sopir angkot Lewipanjang-Soreang, Iwan Azis, kepada wartawan, Minggu.

Menurutnya, tiap kali hujan turun lebih dari 30 menit, anak sungai yang berada di pinggir jalan tersebut selalu meluap. Bagi kendaraan yang memaksakan diri untuk melintasi jalan yang tergenang, terutama sepeda motor bisa dipastikan mogok.

"Bagi pengendara yang tidak tahu jalan alternatif mungkin akan memaksakan diri atau menunggu sampai air itu surut. Biasanya supaya air itu surut harus menunggu sampai dua jam lamanya. Dan itu bagi supir angkot seperti saya tidak mungkin dilakukan karena rugi. Makanya, lebih memutar arah dan memilih jalan alternatif," ujarnya.

Berdasarkan pantauan, setidaknya belasan kendaraan roda dua yang memaksakan diri menerjang banjir akhirnya mogok karena beberapa komponen mesinnya terendam air. Mereka terpaksa mendorong kendaraannya ke tepi jalan atau mencari bengkel terdekat.

Sendy Akprita, salah seorang pengendara roda dua yang memaksakan diri melewati genangan air mengaku tidak menduga bila genangan airnya cukup dalam.

"Kondisi ini memang sudah bertahun-tahun dan tidak pernah ada penyelesaian. Saya juga tidak mengerti kenapa Pemda kok tidak ada solusi konkrit mengatasi masalah ini. Buat apa kita bayar pajak kalau masalah kecil seperti ini saja tidak bisa diatasi," ujarnya dengan nada kesal.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011