Jakarta (ANTARA) - Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations General Assembly/UNGA) Abdulla Shahid pada Senin (14/3) menyampaikan bahwa sekretaris jenderal (sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) selanjutnya harus berasal dari kalangan wanita.

Hanya empat wanita yang terpilih sebagai presiden Majelis Umum PBB dalam 76 sesi yang telah dilangsungkan. Namun, belum ada wanita yang terpilih sebagai sekjen PBB. Hal ini perlu dikoreksi, ujar Shahid dalam pembukaan sesi Komisi tentang Status Wanita PBB ke-66.
 
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres (di podium dan layar) berpidato dalam pembukaan sesi Komisi tentang Status Wanita PBB ke-66 di Markas Besar PBB di New York pada 14 Maret 2022. (Xinhua/UN Photo/Eskinder Debebe


"PBB tidak dapat menyerukan penerapan contoh terbaik di seluruh dunia sepanjang kesetaraan gender dan pemberdayaan wanita masih menjadi perhatian, namun tidak menerapkan standar itu di organisasi ini," tutur Shahid.

"Saya secara pribadi akan berperan aktif dalam menyerukan agar sekretaris jenderal PBB selanjutnya harus seorang wanita. Bergabunglah dengan saya dalam seruan jelas ini," imbuhnya.

Dalam 76 tahun terakhir, seluruh sembilan sekjen PBB berasal dari kalangan pria. Antonio Guterres, Sekjen PBB saat ini, tengah menjalani tahun pertama dari masa jabatan lima tahun keduanya.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
COPYRIGHT © ANTARA 2022