Jakarta (ANTARA News) - Kerugian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akibat ledakan yang terjadi di lantai tiga gedung Laboratorium Mikrobiologi Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN) pada Kamis (26/1) mencapai lebih dari Rp25 miliar. "Total kerugian dari bangunan sekitar Rp5 miliar hingga Rp10 miliar sedangkan dari peralatan mungkin lebih dari Rp20 miliar. Kita masih menghitungnya," kata Kepala BPOM Sampurno, di Jakarta, Kamis, di sela penyerahan sertifikat ISO 9001 versi 2000 dari PT SAI Global Indonesia kepada Direktorat Penilaian Keamanan Pangan BPOM. Ia menjelaskan walaupun secara fisik tingkat kerusakan terlihat tidak besar namun ledakan itu telah menyebabkan kerusakkan sejumlah peralatan laboratorium berteknologi tinggi yang biaya pengadaannya sangat mahal. "Secara fisik kelihatannya memang tidak banyak tapi peralatannya banyak yang rusak. Salah satunya alat deteksi recombinan pangan yang belum sampai satu tahun dibeli, harganya Rp1,5 miliar dan sekarang sudah tidak bisa dipakai lagi," jelasnya. Peralatan laboratorium berteknologi tinggi lain seperti yang digunakan untuk penelitian rekayasa genetika, lanjut dia, juga rusak akibat ledakan yang menurut pihak kepolisian terjadi akibat kebocoran pipa gas kota (city gas) itu. Menurut dia, dibutuhkan waktu antara dua hingga tiga bulan untuk membangun kembali laboratorium-laboratorium yang rusak akibat ledakan tersebut. "Penggantiannya mungkin akan dicarikan dari APBN. Kemarin DPR sudah datang dan kami disuruh menghitung kerugiannya, mungkin akan diusahakan," katanya seraya menambahkan bahwa hingga saat ini komitmen pemberian bantuan untuk pembangunan kembali fasilitas yang rusak akibat ledakan belum ada. Selain menyebabkan kerusakan bangunan gedung laboratorium mikrobiologi PPOMN, ledakan pada Kamis (26/1) itu juga menyebabkan rusaknya sejumlah peralatan laboratorium yang tersimpan di dalamnya. Peralatan laboratorium yang terdapat di ruangan laboratorium tersebut, kata Sampurno, di antaranya terdiri atas laminar air flow, water bath, inkubator, kulkas, alat leofiliasi, oven, sentrifuge, antibiotic zone reader, vortex mixer dan spektrofotometer.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006