Jakarta (ANTARA) - Produksi industri China menguat dalam dua bulan pertama tahun ini, dengan sektor manufaktur berteknologi tinggi membukukan kinerja yang luar biasa, seperti ditunjukkan data resmi pada Selasa (15/3).

Output industri nilai tambah China, indikator penting ekonomi, naik 7,5 persen secara tahunan (yoy) pada periode tersebut, menurut data Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China.

Meski terdapat faktor-faktor yang tidak menguntungkan seperti pandemi COVID-19 dan lingkungan internasional yang kompleks, permintaan produksi China mencatatkan pertumbuhan yang relatif pesat, kata Juru Bicara NBS Fu Linghui.

Output sektor manufaktur berteknologi tinggi melonjak 14,4 persen (yoy) dari Januari hingga Februari.

Secara khusus, output kendaraan energi baru membukukan peningkatan pesat sebesar 150,5 persen, sedangkan untuk robot industri dan baterai surya masing-masing naik 29,6 persen dan 26,4 persen (yoy).

Jika dirinci berdasarkan kepemilikan, output badan usaha milik negara naik 5,9 persen dari satu tahun sebelumnya, sedangkan output sektor swasta meningkat 8,7 persen.

Output industri digunakan untuk mengukur aktivitas perusahaan-perusahaan besar tertentu yang memiliki omzet bisnis tahunan minimal 20 juta yuan (1 yuan = Rp2.253).

Indeks manajer pembelian (purchasing managers' index/PMI) untuk sektor manufaktur China berada di angka 50,2 pada Februari, naik dari 50,1 pada Januari. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
COPYRIGHT © ANTARA 2022