"Sebab tidak ada makan siang yang gratis. Tidak mungkin asing menggelontorkan dana miliaran rupiah kepada Greenpeace, tanpa ada imbalan apa-apa. Pasti ada sesuatu di balik itu dan biasanya memang motif ekonomi. Karenanya audit keuangan terhadap Greenpeace harus segera dilakukan," kata Wawan kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, bercokolnya Greenpeace di Indonesia sudah sepatutnya dievaluasi. Antisipasi ini diperlukan agar sejarah masuknya VOC di zaman Belanda yang akhirnya menjajah Indonesia, tidak terulang kembali.
"Kita tentu tidak ingin sejarah VOC terulang lagi. Karena itu, jika Greenpeace melakukan pelanggaran, pemerintah sebaiknya mengambil tindakan tegas," tukas Wawan.
Kepala Badan Intelijen Negara Sutanto menegaskan, sumber maupun aliran dana LSM asing termasuk Greenpeace yang beroperasi di Indonesia harus diaudit.
(M011)
COPYRIGHT © ANTARA 2011