Jakarta (ANTARA) - Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia mendorong pemerintah negara-negara di Kawasan Asia Tenggara untuk berinvestasi di sektor kesehatan karena akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

“Investasi kesehatan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui naiknya partisipasi dan produktivitas tenaga kerja,” kata Presiden ADB Masatsugu Asakawa dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Laporan ADB yang dipaparkan di Simposium Pembangunan Asia Tenggara atau Southeast Asia Development Symposium (SEADS) menyebutkan investasi kesehatan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui naiknya partisipasi dan produktivitas tenaga kerja.

Sebagai contoh, pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara dapat meningkat 1,5 poin persentase jika belanja di sektor kesehatan di kawasan ini mencapai sekitar 5 persen dari PDB dibandingkan 3 persen pada 2021.

Dorongan ADB kepada negara di kawasan ini untuk mengalokasikan lebih banyak sumber daya ke sistem kesehatan juga demi meningkatkan surveilans terhadap penyakit dan merespon potensi pandemi di masa mendatang.

Selain itu, ADB turut merekomendasikan pemerintah untuk terus mendorong reformasi struktural guna meningkatkan daya saing dan produktivitas yang termasuk menyederhanakan prosedur dalam berusaha dan mengurangi hambatan perdagangan.


Baca juga: Yellen dorong penguatan sistem kesehatan sebagai langkah investasi

Upaya itu turut dilakukan dengan mendorong usaha kecil mengadopsi teknologi baru serta memberi pelatihan keterampilan untuk membantu pekerja mengatasi disrupsi pasar tenaga kerja dan relokasi pekerjaan di berbagai sektor.

Menurut ADB, pemerintah juga perlu menjaga kehati-hatian fiskal untuk mengurangi defisit dan utang serta memodernisasi administrasi pajak guna meningkatkan efisien dan memperluas basis pajak.

ADB pun berkomitmen akan terus bekerja sama dengan para pembuat kebijakan seiring upaya negara-negara yang terus berupaya membangun kembali perekonomian negaranya.

Baca juga: Luhut: Industri kesehatan prioritas investasi di tengah pandemi

Kerja sama ADB dengan para pembuat kebijakan juga dilakukan karena negara-negara tersebut berupaya meningkatkan sistem kesehatan nasional dan merampingkan peraturan domestik guna memperkuat daya saing dunia usaha.

“Kami mendorong seluruh pemerintah di Asia Tenggara agar berinvestasi pada infrastruktur yang pintar dan hijau serta mengadopsi inovasi di bidang teknologi untuk makin menstimulasi pertumbuhan ekonomi,” ujar Asakawa.

Baca juga: Menkes minta Kadin dorong investasi di sektor kesehatan
Baca juga: Rachmat Gobel minta pemerintah permudah investasi industri kesehatan
Baca juga: Pemprov Maluku undang Turki dan China investasi sektor kesehatan

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2022