Semarang (ANTARA News) - Seluas 3000 hektare sawah di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah mengalami gagal panen atau puso akibat banjir yang terjadi didaerah tersebut sejak awal Januari hingga pertengahan Februari 2006. "Pantura yang dimaksud yakni, Pati, Kudus, Demak, sebagian daerah Grobogan, Kendal, Pemalang, Tegal dan Brebes," kata Kepala Sub Bidang (Kasubid) Sistem Informasi Pangan Badan Bimbingan Masal Ketahanan Pangan (BBMKP) Propinsi Jawa Tengah, Ir.H.Soenarno MS di Semarang, Kamis. Dijelaskannya bahwa banjir yang terjadi selama ini telah mengancam daerah persawahan yang ada di Pantura Jawa Tengah. Persawaahan yang tergolong aman ada di daerah selatan seperti, Sragen, dan Klaten. Akan tetapi, ia juga menerangkan bahwa Dampak dari banjir yang menggenangi persawahan di daerah Pantura itu tidak berpengaruh besar terhadaap cadangan pangan di Jawa Tengah. Sebab, sambungnya, luas areal persawahan yaang tergenang banjir itu hanya 3000 hektar, sementara luas lahan persawahan di seluruh Jawa Tengah mencapai sekitar 1,5 juta hektar. "Jika dihitung dengan luas 3000 hektare maka kerugian yang dialami hanya sekitar 6000 ton saja, sedangkan wilayah pertanian di Jateng masih luas," katanya. Ia mengatakan, untuk propinsi Jateng persediaan pangan terutama pada beras masih aman dan tidak akan kekurangan stok, apalagi pada Maret-April nanti merupakan panen raya beras. Disamping itu sisa persediaan pangan pada Januari 2006 lalu masih ada sekitar 595.960 ton, lanjut dia.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006