Jakarta (ANTARA News) - Bank Bukopin masih mencari ekuilibrium pasar dan menunggu waktu untuk penurunan suku bunga kredit mengikuti penurunan BI Rate sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 8,75 persen pada awal Januari 2009 ini.

"Kita tidak membiarkan suku bunga tinggi, tetapi masih mencari ekuilibrium baru," kata Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi dalam konferensi pers peluncuran Tabungan Siaga Bisnis di Jakarta, Rabu.

Dia juga mengatakan bahwa perseroan masih menyesuaikan biaya dananya (cost of fund) dan akan segera menyesuaikan suku bunga kredit mengikuti BI Rate, sesuai dengan kondisi pasar.

Glen juga mengungkapkan bahwa butuh waktu 2-3 bulan dalam menurunkan kredit, karena terkait dengan deposito yang bertenor tiga sampai enam bulan yang belum selesai.

Ketika ditanya mengenai target kredit tahun ini, dia mengungkapkan bahwa tak terlalu besar karena kondisi perekonomian global yang masih mengalami krisis. "Kami menargetkan tumbuh sebesar 10-20 persen, sesuai dengan perkembangan ekonomi," jelasnya.

Dengan target kredit tersebut, maka untuk target penggalangan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 20-30 persen.

Sebagai salah satu motor penggalangan DPK, salah satunya tabungan yang merupakan dana murah. Untuk terus melakukan inovasi produk, Bank Bukopin telah meluncurkan Tabungan Siaga Bisnis yang diperuntukkan bagi perseorangan dan perusahaan.

"Tabungan ini diperuntukkan bagi nasabah yang memerlukan kemudahan akses dan fleksibilitas tinggi dalam melakukan transaksi," katanya.

Menurut dia, keunggulan dari Tabungan baru ini adalah fasilitas "SiAgamatic", yakni perpindahan saldo dari rekening giro ke tabungan dan sebaliknya secara otomatis.

"Dengan demikian tabungan ini bisa dimaksimalkan dalam melakukan pengelolaan dana kerja usahanya yang lebih optimal," jelasnya.

Sedangkan Direktur Bank Bukopin Lamira Septini Parwedi mengatakan bahwa target tabungan ini untuk pengusaha retail. "Pengusaha retail dapat dimudahkan dengan tabungan ini, walaupun tidak menutup kemungkinan untuk usaha-usaha lainnya," jelasnya.  (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009