Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan tawuran antarpelajar yang kerap terjadi di Jakarta atau di daerah sudah amat memprihatinkan sehingga menjadi masalah serius yang harus secepatnya dituntaskan.

"Ini masalah serius yang harus ditanggapi karena pendidikan watak di kebanyakan sekolah belum mantap dan pendidikan karakter bagi siswa sekolah menengah masih kurang," kata Din di Jakarta Kamis.

Din berbicara tentang tawuran saat dimintai tanggapannya seusai pertandingan futsal persahabatan antara PP Muhammadiyah melawan Kedutaan Besar Australia di Jakarta

"Tawuran yang terjadi di sekolah yang berdekatan (seperti siswa SMAN 6 dan SMAN 70-red) sebenarnya sudah lama ada," ujar Din.

Dia juga menambahkan ada suasana lingkungan berbangsa dan bernegara yang sangat mudah menyulut emosi.

Selain itu Ketua PP Muhammadiyah setuju jika seluruh komponen bangsa turut menyelesaikan masalah tersebut, jangan hanya dilimpahkan kepada pendidikan.

"Saya kira semua pihak, baik pemerintah, pemuda, masyarakat hingga lingkungan terkecil di keluarga dapat berperan aktif menghentikan kekerasan tersebut. Akar permasalahan tawuran itu harus ditelusuri dengan benar agar bisa ditanggulangi," kata Din.

Dia mengatakan dirinya sangat menyesalkan keributan yang terjadi antara siswa SMUN 6 Jakarta dengan para wartawan yang mengadakan aksi untuk meminta pengembalian kaset rekaman salah satu televisi swasta yang menyorot kegiatan tawuran.

"Meskipun ada indikasi provokasi, tapi kalau wartawan meliput tawuran itu wajar, justru mengapa ada tawuran itulah provokasinya," kata Din.

Tawuran yang terjadi pada Jumat (16/9) melukai setidaknya sepuluh wartawan dan tujuh siswa SMUN 6.

Din menegaskan hukum harus ditegakkan untuk memberikan efek jera bagi para pelaku tawuran dan pemuda Indonesia diharap dapat melakukan hal positif untuk membangun bangsa.

(T.SDP-12/M016)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011