Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan bahwa pihaknya akan terus membeli Surat Utang Negara (SUN) sebagai upaya menstabilkan nilai tukar rupiah yang belakangan melemah karena sentimen negatif kondisi perekonomian global.

"Mulai kemarin kita mengubah cara melakukan intervensi. Kalau sebelumnya kita banyak intervensi di pasar valas, maka mulai kemarin kita seimbang melakukan intervensi. Baik di pasar valas maupun pasar SUN," kata Darmin di Jakarta, Jumat.

Menurutnya, upaya yang dilakukan itu terbukti ampuh untuk menenangkan pasar yang terlihat dari menguatnya nilai tukar rupiah pada Kamis (22/9) kemarin menjadi Rp8.760 per dolar setelah sebelumnya sempat melemah di posisi Rp8.860 per dolar AS.

Pagi ini rupiah kembali menguat dan dibuka pada posisi 8.670 per dolar AS.

"Berapa pun orang mau jual sebenarnya kalau harganya masuk akal, jangan mengada-ada, ya pasti Bank Indonesia akan beli. Pagi ini kita belum melakukan lelang tapi kita melakukan pembelian-pembelian bilateral disamping juga melakukan intervensi di pasar valas. Siang nanti kita akan membuka lagi lelang siapa yang menjual valas kita akan beli," katanya.

Menurutnya, dengan intervensi ke pasar valas dan pasar SUN, situasi terlihat jauh lebih tenang meski tekanan global masih ada meski tidak sekuat 3 - 4 hari lalu.

"Dengan langkah-langkah kita yang lebih terarah, lebih komplit, saya percaya kita sudah bisa membuat ini lebih tenang," katanya.

Darmin mengatakan, intervensi yang dilakukan BI juga bermaksud menunjukkan pada pasar agar tidak khawatir karena rupiah tidak akan jatuh lebih jauh dari sebelumnya.

"Kalau belum berhenti kita akan terus beli. Kita akan terus beli sehingga bisa lebih likuid dan kalau anda ikuti sampai penutupan siang ini indeks saham sebetulnya sudah mulai positif walaupun masih ada tekanan," katanya.

Mengenai posisi cadangan devisa, Darmin mengatakan jumlahnya masih lebih dari cukup, meski dia enggan menyebutkan posisi terakhirnya.

"Saya tidak perlu menjelaskan detail sekarang, nanti kita jelaskan cadangan devisa lebih dari cukup untuk intervensi, untuk mengendalikan. Namanya juga cadangan. Cadangan itu artinya kalau perlu digunakan, kalau bisa ditambah, ditambah. Jadi jangan terlalu terpukau dengan cadangan berapa," katanya.

(D012/R010)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011