Dumai (ANTARA News) - Sejumlah anggota Kepolisian Resort (Polres) Kota Dumai, Riau, mengaku kesulitan saat melakukan visum dan mengidentifikasi luka Mihkeil Son (22), warga Dumai, korban kapal tongkang tenggelam pada Kamis (22/9) lalu.

"Tubuh korban sudah membusuk dan membengkak, bahkan sebagian kepala sudah tinggal tengkorak. Kondisi ini menyulitkan kami untuk mengidentifikasi lukanya saat visum," kata seorang petugas visum dari Kepolisian Resort (Polres) Dumai, Briptu Firdaus, Sabtu.

Firdaus yang di temui di kamar visum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dumai menguraikan, pihaknya hanya dapat menyimpulkan kepastian bahwa jasad tersebut merupakan korban hilang atas insiden tenggelamnya tongkang yang di sewa PT Wijaya Karya (Wika) di Dermaga B PT Pelindo pada Kamis (22/9) sekitar pukul 17.45 WIB lalu.

Tanda-tanda jasad merupakan korban tongkang tenggelam kata Firdaus dapat terlihat dari pakaian yang di kenakannya.

Menurut pihak keluarga, sambunya, pakaian hijau tua dan celana panjang yang di kenakan sama persis dengan yang dimiliki oleh paman korban bernama Hazanil (42).

"Namun, untuk tanda-tanda penganiayaan dan lainnya tidak lagi terdeteksi. Kalau pun ada luka sayat pada tubuh korban, itu lebih disebabkan tubuhnya yang sudah menggembung dan membusuk," ujarnya.

Secara terpisah Hazanil, paman korban, mengakui jika jenazah yang di bawa oleh Satuan Polisi Perairan (Satpolair) merupakan jasad keponakannya yang telah dua hari hilang.

"Saya sudah melihat langsung jasad yang di bawa polisi, pakaian yang di pakainya sama persis dengan pakaian milik saya yang di pinjam Mihkeil saat hendak pergi bekerja membangun Dermaga B di kawasan Pelindo," ucapnya.

Mihkeil Son (22), warga Jalan Gajah Mada, Kota Dumai, korban kapal tongkang tenggelam di Dermaga B Pelindo Dumai yang sempat dinyatakan hilang sejak Kamis (22/9) sebelumnya ditemukan membusuk dan mengapung di Pantai Tanjung Kapal, Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, berjarak sekitar dua mil dari lokasi tenggelamnya kapal.

Kepala Satuan Polisi Perairan (Satpolair) Kota Dumai, AKP Hanafi, mengatakan bahwa korban yang merupakan pekerja lepas PT Wika itu ditemukan pertama kali oleh petugas kepolisian dan masyarakat yang berada di Tanjung Kapal pada Sabtu sekitar pukul 09.30 WIB.

"Saat ditemukan korban dalam keadaan telungkup mengenakan baju berwarna hijau tua dengan kondisi tubuh yang sudah mulai membusuk," katanya.

Korban, kata Hanafi, di bawa dengan menggunakan Kapal Patroli Polisi (KP) Bernomor Lambung 0117.2 menuju dermaga Satpolair Dumai dan selanjutnya akan di bawa ke RSUD Dumai guna kepentingan visum.

"Kasus ini juga akan ditangani lebih dalam oleh Satpolair Dumai karena tempat kejadian tenggelamnya kapal berada di kawasan kami," ujarnya. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2011