Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengingatkan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk menerapkan konsep ekonomi ramah lingkungan (green and blue economy) sebagai kekuatan perekonomian baru.

"Tolong hindari hal-hal yang bisa berdampak perusakan lingkungan. Hindari kawasan hutan lindung untuk masa depan kita," kata Sigit dalam keterangan tertulis.

Pesan ini disampaikan Sigit saat menjadi salah satu pemateri di acara Forum Bisnis Sidang Pleno HIPMI dengan tema 'Kolaborasi Pengusaha Muda dalam Mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional Pasca-Pandemi' di Hotel Trans Resort Bali, Jumat.

Ia mengungkapkan bahwa pemerintah melakukan transformasi ekonomi dengan konsep Green dan Blue Economy.

"Saya kira ini memang komitmen yang harus dilakukan untuk menjaga bumi, alam, dan masa depan generasi akan datang," katanya.

Baca juga: Kapolri cek ketersediaan minyak goreng di pasar tradisional

Jenderal bintang empat itu mengajak seluruh pengurus maupun anggota HIPMI untuk mengawal serta mendukung seluruh kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia di tengah pandemi COVID-19.

Menurut dia, pandemi menjadi tantangan bangsa Indonesia untuk bersama-sama mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022.

Untuk itu, kata Sigit, upaya tersebut betul-betul harus dijaga agar terus bisa tumbuh di atas angka lima persen.

"Karena menjadi syarat Indonesia bisa terlepas dari yang biasa disebut Middle Income Trap," kata Sigit.

Dalam kesempatan tersebut, Sigit mengingatkan pesan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Rakernas HIPMI Tahun 2021.

Baca juga: Kapolri dan Mendag tinjau ketersediaan minyak goreng di pasaran

Presiden menyatakan kader HIPMI pasti bisa membalik sebuah tantangan menjadi sebuah peluang dan membalikkan bencana pandemi COVID-19 menjadi sebuah kebangkitan ekonomi Indonesia.

"Tentunya peran HIPMI di dalamnya melakukan berbagai hal untuk dukung program-program tersebut," kata Sigit.

Sigit mengatakan dukungan yang dapat dilakukan mulai dari sosialisasi, bagaimana mengembangkan usaha dengan UMKM, e-commerce, penyaluran KUR, kegiatan FGD, dan talk show.

"Tentunya ini diharapkan melahirkan pengusaha baru," ujar Sigit.

Mantan Kabareskrim Polri mengingatkan adanya perkembangan lingkungan global dapat memberikan dampak terhadap Negara Indonesia sehingga diperlukan kerja sama hingga sinergi seluruh stakeholder dalam mengawal program pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca juga: Kapolri instruksikan pengetatan pengawasan ketersediaan minyak goreng

Di satu sisi Indonesia sedang berusaha lepas dari Middle Income Trap. Namun di sisi lain dengan kondisi pandemi COVID-19 yang menjadi tantangan berat

"Yang harus dilakukan adalah konsolidasi kuat untuk bisa menjaga," ujarnya.

Mantan Kapolda Banten itu menekankan pengendalian pandemi COVID-19 menjadi kunci untuk mencapai target pertumbuhan perekonomian.

Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal keempat sebesar 5,02. Sigit berharap di kuartal pertama 2022 bisa berada di angka 5,3 hingga 5,5 persen.

Dari segi pengendalian COVID-19, kata Sigit, berdasarkan data Indeks Nikkei akhir tahun lalu, Indonesia menjadi negara yang berada di urutan pertama dalam hal tersebut. Sementara, dari CDC Amerika Serikat, Indonesia berada di kategori level I. Bahkan, Indonesia saat ini menjadi peringkat lima di dunia terbanyak terkait penyuntikan dosis vaksin, dengan jumlah 360,8 juta.

Capaian ini, menurut Sigit, berkat kerja sama semua pihak terkait termasuk HIPMI.

"Karena kuncinya memang negara mana yang bisa mengendalikan laju COVID-19, maka dialah yang menjadi pemenang dan itu yang sekarang terus kita laksanakan," ucap Sigit.

Masih dalam kegiatan tersebut, Sigit memastikan Polri akan mengawal iklim investasi yang kondusif. Hal ini sejalan dengan semangat transformasi Presisi Polri yang tertuang dalam transformasi operasional dalam program kedelapan, yakni pemulihan ekonomi nasional.

"Terkait dengan kebijakan iklim investasi, kami dari Polri telah membuat Program Polri Presisi," kata Sigit.

Sigit menambahkan Polri mendukung dan mengawal generasi muda yang memiliki jiwa entrepreneur dan kreativitas.

"Kami sudah sampaikan kepada anggota terhadap kegiatan usaha tolong dikawal. Kalau kurang izin lakukan pendampingan," tegas Sigit.

Selain itu, kata Sigit, Polri telah membentuk Satgas Mafia Tanah, Satgas Penanganan Konflik Sosial, Satgas Waspada Investasi, Satgas PEN, dan lainnya sebagai komitmen kawal iklim investasi yang kondusif.

Sigit menyinggung soal bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia dan mengajak HIPMI untuk mewujudkan SDM yang unggul menyongsong Indonesia Tangguh 2045.

"Jadilah pengusaha nasional yang tidak hanya tangguh di dalam negeri, tapi tangguh di kawasan global dengan tetap memiliki wawasan kebangsaan," tutup Sigit.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022