Palu (ANTARA News) - Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Brigjen Pol Drs Oegroseno menyatakan aksi penembakan terhadap perdagang emas di kawasan Pusat Perbelanjaan Monginsidi Kota Palu pada Jumat siang adalah kriminal biasa. "Namun, karena terjadi di wilayah Sulteng (daerah rawan konflik) bersifat luar biasa dan tidak menutup kemungkinan memiliki hubungan dengan pencarian dana pelaku teror di wilayah ini," kata Kapolda Oegroseno, saat berada di lokasi kejadian. Sekelompok orang bersenjata tak dikenal Jumat siang melakukan penyerangan di toko emas "Agung" mengakibatkan pemilik toko cedera berat dan segera dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan. William (60), pemilik Toko Agung di Jalan Monginsidi Palu yang menjadi korban penembakan saat situasi kota sedang sepi karena memasuki waktu Sholat Jumat atau sekitar pukul 12:45 Wita itu, menderita luka tembak di bagian kepala dan leher. Kapolda Oegroseno mengakui masih banyak senjata api eks-konflik Poso beredar di tangan masyarakat, sekalipun razia selama ini telah diintensifkan di wilayah Palu dan Poso. "Soal senjata api, banyak warga yang masih menyimpan," tuturnya. Oegroseno belum dapat memastikan aksi perampokan bersenjata ini terkait dengan aksi teror berupa penembakan dan peledakan bom yang terjadi beberapa waktu lalu di wilayah Palu dan Poso. "Soal itu, menunggu hasil penyelidikan. Yang jelas, aksi ini termasuk teror sebab menimbulkan keresahan di tengah masyarakat," katanya. Sesaat setelah kejadian, penyidik polisi telah memeriksa sedikitnya tiga orang saksi untuk mengetahui identitas pelaku yang berjumlah empat orang dan keburu melarikan diri sebelum tertangkap.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006