Jakarta (ANTARA News) - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional  mengungkapkan, sebanyak 17 proyek infrastruktur pemerintah dengan skema public private partnership) senilai 9,89 miliar dolar AS atau sekitar Rp89 triliun segera ditransaksikan.

Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah Swasta Bappenas Bastary Pandji Indra di Jakarta, Minggu mengatakan, ke 17 proyek tersebut dari total 79 proyek infrastruktur dengan skema PPP senilai 53,4 miliar dolar yang masuk dalam PPP Project Plan Book 2011.

"Ini cukup menggembirakan kalau dilihat dari total nilai investasinya yang cukup besar," kata Bastary Pandji Indra.

Data Bappenas mencatat, untuk proyek yang siap ditawarkan berjumlah 13 proyek senilai 27,52 miliar dolar, kemudian 21 proyek prioritas dengan nilai 10,38 miliar dolar serta 45 proyek senilai 15,5 miliar dolar.

Sementara itu, terdapat 16 proyek kerja sama yang sedang dan akan transaksi pada tahun 2011, dengan nilai sebesar 32,331.8 miliar.

Bastary merinci, proyek-proyek yang segera ditransaksikan itu di antaranya Central Java Coal Fired System Power Plant senilai tiga miliar dolar yang mana pada Oktober 2011 diperkirakan sudah kontrak.

Kemudian Puruk Cahu-Bangkuang Coal Railway (2,1 miliar dolar) yang saat ini sedang menyelesaikan draft-draft perjanjian dengan investor dan para pengelola tambang untuk melengkapi dokumen lelangnya sehingga bisa menjadi acuan bagi para investor yang akan membangun fasilitas kereta api (KA) batubara.

Proyek Umbulan Water Supply (204,2 juta dolar), telah menyelesaikan pre-qualification (PQ) dan sekarang dalam proses dokumen lelang. Diperkirakan dua hingga tiga bulan mendatang, dokumen lelangnya siap dan peserta PQ memasukkan penawaran.

Selain itu Maros Water Supply (12,9 juta dolar), PQ sudah dimulai pada 16 Agustus 2011 lalu, dan pemasukan dokumen PQ pada 19 Oktober 2011. "Dan saat ini, terdapat 16 investor yang sudah mengambil dokumen PQ," katanya.

Terdapat pula enam proyek jalan tol senilai 4 miliar dolar lebih sudah dilakukan penawaran oleh para investornya.

Proyek Surabaya Solid Waste (100 juta dolar AS), PQ-nya sudah masuk dan terdapat empat perusahaan yang masuk shortlist, yang kini dalam penawaran yang mana proyek itu ditangani langsung oleh pemerintah Kota Surabaya.

Southern Bali Water Supply (43,5 juta dolar), konsorsium dari Korea sudah memasukkan dokumennya ke Pemerintah Provinsi Bali, dan sekarang proyek tersebut dalam proses usulan yang disampaikan oleh pemrakarsa.

"Sekitar November nanti, evaluasinya selesai dan akan diumumkan oleh provinsi apakah usulan tersebut diterima atau perlu diperbaiki. Dan langsung ditangani oleh Pemprov Bali," katanya.

Bandung Solid Waste (100 juta dolar), ditangani oleh Pemerintah Kota Bandung, dimana PQ-nya dilangsungkan pada Oktober 2011.

Kalibaru Port (Rp11 triliun) sudah diumumkan PQ-nya dan merupakan proyek unsolisited dan dioperasikan oleh Pelindo II yang kini dalam proses PQ.Sampah Solo (30 juta dolar), telah menyelesaikan pra Feasibility Study (FS) dan akan masuk transaksi.

Selannjutnya Batam Solid Waste (100 juta dolar), siap untuk ditender ulang, karena sebelumnya sudah ditender, namun swastanya tidak bisa menyelesaikan proyek tersebut dan akhirnya mengundurkan diri.

"Karena itu, akan segera ditender ulang. Selain itu, kami juga mendapat masukan bahwa di Jakarta akan dilakukan pelelangan intermediate transfer facility (ITF). Jadi sebagai tempat transfer untuk pembuangan akhir sampah, dan akan dilelang pada Oktober," katanya.
(S025)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2011