Jakarta (ANTARA News) - Teror bom bunuh diri di Gereja Bethel Injili Sepenuh Kepunton, Solo, menjadi keprihatinan banyak pihak. Jemaat Huria Kristen Batak Protestan Rawamangun, Jakarta Timur, juga mewaspadai hal serupa di gedung gereja mereka.

"Kami telah kabarkan itu dalam warta jemaat pada kebaktian ini. Doa memohon belas kasih Tuhan agar korban dan keluarganya diberi kekuatan atas cobaan ini juga kami panjatkan," kata salah satu anggota jemaat HKBP Rawamangun, Julian Sitorus.

Gereja di Jakarta Timur itu memiliki banyak jemaat, lebih dari 4.000 kepala keluarga terdaftar sebagai anggota jemaatnya. Saban hari Minggu, dilaksanakan tujuh kali kebaktian dalam bahasa Batak dan bahasa Indonesia di gereja itu.

Menurut Sitorus, teror bom bunuh diri di GBIS Kepunton Solo itu merupakan teror atas kemanusiaan. "Kami waspdai hal itu juga. Ada beberapa polisi berbaur dengan jemaat untuk mengantisipasi hal-hal buruk tanpa menyolok mata," katanya.

Koordinasi dengan polisi setempat, katanya, telah dilakukan. "Mulai dari tempat parkir sampai dalam halaman gereja sudah dijaga secara tertutup agar jemaat tidak resah," katanya. (ANT)

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2011