"Ada kemungkinan pelaku psikopat yang memiliki keyakinan yang aneh," kata Mubarok usai menghadiri diskusi "Reshuffle dan Komitmen Pemberantasan Korupsi" di Jakarta, Minggu.
Untuk mengantisipasi aksi peledakan bom, menurut Mubarok, aparat keamanan harus bekerja lebih keras untuk melakukan pencegahan dan penanganan, termasuk penjagaan di rumah-rumah ibadah.
Ditanya, munculnya kembali aksi bom bunuh diri apakah menunjukkan intelijen Indonesia lemah, menurut dia, wajar saja ada penurunan kinerja intelijen karena saat ini anggarannya terbatas.
"Anggaran intelijen berpengaruh terhadap kinerja," katanya. (R024)
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2011